Konflik Dikhawatirkan Meluas, Israel Ungkap Tahap Baru Perang di Gaza

- 5 Januari 2024, 11:26 WIB
Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024.
Seorang tentara Israel berjalan melewati tank, di tengah konflik yang sedang berlangsung antara Israel dan kelompok Islam Palestina Hamas, dekat perbatasan Israel-Gaza, di Israel selatan, 1 Januari 2024. /Reuters/Violeta Santos Moura/

PR DEPOK – Menteri Pertahanan Israel, Yoav Gallant, menguraikan tahap baru perang Israel di Gaza. Tahap tersebut dilakukan setelah banyaknya tekanan internasional untuk beralih ke operasi tempur yang tidak terlalu intens.

Dalam tahap baru itu, Israel menyebut serangannya akan lebih tepat sasaran di utara dan pengejaran lebih lanjut terhadap para pemimpin Hamas di Selatan, sementara Israel berupaya membebaskan sisa sandera yang ditahan oleh Hamas.

Dikutip dari Channel News Asia, Gallant mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa operasi di utara akan mencakup penggerebekan, penghancuran terowongan, serangan udara dan darat, dan operasi pasukan khusus.

Di wilayah selatan, Israel menyebut bahwa fokusnya adalah memusnahkan para pemimpin Hamas dan menyelamatkan sekitar 130 sandera Israel dari sekitar 240 sandera yang diculik pada 7 Oktober.

Baca Juga: KJP Plus Januari 2024 Sudah Cair, Segera Cek Status Penerima di kjp.jakarta.go.id

Setelah perang, Gallant menyebut bahwa Hamas tidak lagi menguasai Gaza, seraya menambahkan bahwa wilayah tersebut akan dikuasai oleh badan-badan Palestina selama tidak ada ancaman terhadap Israel.

Serangan Israel Selama Perang

Sebelumnya, penembakan Israel di Jalur Gaza menewaskan lebih dari 20 warga Palestina, termasuk 16 orang di Khan Younis di wilayah pesisir selatan yang dipenuhi orang-orang yang melarikan diri dari wilayah lain di wilayah tersebut, kata pejabat kesehatan Gaza.

Baca Juga: Pemenang Film Korea Terbaik 2023: Park Seo Joon dan IU Berhasil Sabet Penghargaan

Kini muncul kekhawatiran internasional bahwa konflik tersebut menyebar ke luar Gaza, melibatkan Tepi Barat yang diduduki Israel, pasukan Hizbullah di perbatasan Lebanon-Israel, dan jalur pelayaran Laut Merah.

Kekhawatiran meningkat setelah serangan drone pada hari Selasa menewaskan wakil pemimpin Hamas Saleh al-Arouri di ibu kota Lebanon, Beirut. Dia dimakamkan di kamp Palestina di Shatila di kota itu pada hari Kamis, di tengah kerumunan pelayat yang melancarkan tembakan.

“Tak Ada Tempat Aman di Gaza”

Baca Juga: KJP Plus Bulan Januari 2024 Cair, Berikut Nominal yang Didapat dan Cara Cek Nama SIswa

Dalam serangan yang dilaporkan pada hari Kamis di Al-Mawasi di sisi barat Khan Younis, peluru Israel mendarat di dekat tenda yang didirikan di daerah tersebut oleh para pengungsi.

Rekaman di media Palestina menunjukkan beberapa jenazah terbungkus selimut di dalam kamar mayat rumah sakit di Khan Younis.

"Tidak ada tempat yang aman di Gaza. Ke mana pun Anda pergi, selalu terjadi serangan. Di negara ini, di samping kamp, ​​di Al-Mawasi. Tidak ada tempat yang aman," kata Bahaa Abu Hatab, saudara laki-laki salah satu korban tewas.

Baca Juga: 4 Zodiak yang Tanamkan Ketenangan Persahabatan di Tempat Kerjanya

Bulan Sabit Merah Palestina mengatakan kantor pusatnya di Khan Younis diserang, menewaskan satu orang dan melukai lainnya.

Dalam laporan hariannya, militer Israel mengatakan pesawat tempur Israel membunuh tiga militan Hamas yang mencoba meledakkan bahan peledak di dekat pasukan darat, dan tentara Israel membunuh dua lainnya.

Belakangan, militer mengatakan tentara telah menghancurkan kompleks militer bawah tanah di pantai Jalur Gaza dengan gudang senjata termasuk mortir, granat, dan rudal.***

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Channel News Asia


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah