Network
PR DEPOK - Istana Buckingham mengumumkan pada 16 Januari 2024 bahwa Raja Charles III akan menjalani pengobatan untuk pembesaran prostat jinak, tetapi kondisinya tidak berbahaya.
Namun, Istana juga mengumumkan bahwa Raja Charles III diagnosis kanker pada pukul 6 sore pada hari Senin waktu setempat.
"Selama prosedur pembesaran prostat jinak yang dilakukan Raja baru-baru ini di rumah sakit, ada masalah terpisah yang menjadi perhatian. Tes diagnostik selanjutnya telah mengidentifikasi suatu bentuk kanker” ungkap istana menjelaskan kondisi Raja Charles III.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Sate Super Enak di Bandar Lampung, Dagingnya Tebal dan Bumbu Nampol Abis!
Raja Charles III telah memulai jadwal perawatan rutin dan telah disarankan oleh dokter untuk menunda tugas-tugas publik selama periode perawatan.
Meskipun demikian, Raja tetap optimis dan berharap untuk kembali menjalankan tugas publiknya sesegera mungkin. Beliau memilih untuk membagikan diagnosisnya untuk mencegah spekulasi dan memberikan pemahaman kepada masyarakat tentang kondisinya. Meskipun belum diketahui kapan Raja akan kembali ke tugas-tugas kerajaan, dia terus menerima Kotak Merah pemerintahannya seperti biasa selama masa perawatannya.
Diagnosis baru ini kemungkinan akan memengaruhi kehadiran Raja di acara-acara publik di masa depan, termasuk kebaktian Hari Persemakmuran dan perayaan 80 tahun D-Day pada bulan Juni.
Meskipun tidak ada rencana untuk melibatkan Penasihat Negara, Ratu Camilla akan terus mendukung Raja selama masa perawatannya. Pangeran Harry dijadwalkan akan melakukan perjalanan ke Inggris untuk menemui Raja dalam beberapa hari mendatang, sementara istri dan anak-anaknya tetap di Amerika Serikat.
