Siapa Sosok Aaron Bushnell, Tentara Amerika yang Bela Palestina dengan Bakar Diri?

- 28 Februari 2024, 11:25 WIB
Aaron Bushnell, prajurit AS bakar diri di depan Kedubes Israel di Washington DC.
Aaron Bushnell, prajurit AS bakar diri di depan Kedubes Israel di Washington DC. /X/@ME_Observer_ dan Reuters/Corinna Kern/

PR DEPOK - Pada hari Minggu, 25 Februari 2024, seorang pria bernama Aaron Bushnell membakar dirinya sendiri. Aksinya tersebut ia lakukan di depan kedutaan besar Israel di Washington DC, sambil berteriak "bebaskan Palestina".

Aksi tersebut diduga sebagai bentuk protes terhadap konflik antara Israel dan Palestina yang masih terus berlangsung. Aaron Bushnell, yang dikabarkan menyiarkan aksinya secara langsung di platform web Twitch pada Minggu sore, mengidentifikasi dirinya sebagai Aaron Bushnell.

"Saya tidak akan lagi terlibat dalam genosida," ucapnya saat melakukan aksi sambil mengenakan seragam dinasnya.

Baca Juga: PKH Maret 2024 Cair Tanggal Berapa? Simak Info Jadwal Pencairan dan Nama Penerima di Sini

Video aksinya tersebut viral dan sudah disebar oleh banyak orang. setidaknya sudah ada 1,06 juta postingan di sosial media X (dulu Twitter) oleh Netizen Indonesia saja. Lantas, siapa sebenarnya sosok dari Aaron Bushnell sendiri?

Sosok Aaron Bushnell

Aaron Bushnell adalah seorang tentara Amerika yang berusia 25 tahun dan masih aktif bertugas di Angkatan Udara AS. Juru bicara Angkatan Udara AS membenarkan bahwa Aaron Bushnell adalah seorang anggota udara yang sedang bertugas.

Menurut akun Linkedin milik Aaron Busnell, ia adalah lulusan dari Universitas Maryland Global dengan gelar ilmu komputer pada tahun 2023. ia telah bekerja di Angkatan Udara AS selama hampir empat tahun.

Baca Juga: Pemkot Bandung Gelar Operasi Pasar Beras Medium SPHP dan Pasar Murah, Harga Per Kg Rp10.600

Bushnell lulus sebagai lulusan terbaik dari kelas penerbangan dan dilatih sebagai Teknisi Sistem Klien di Angkatan Udara pada tahun 2020. Ia kemudian bekerja sebagai pengawas infrastruktur TI selama tiga tahun di San Antonio Texas, sebelum ia dipekerjakan sebagai insinyur DevOps untuk pertahanan siber di Angkatan Udara pada tahun 2023.

Bushnell adalah seorang insinyur perangkat lunak dengan pengalaman luas di bidang pengembangan web, rekayasa perangkat lunak, administrasi sistem Linux, dan administrasi TI. Ia diketahui juga sedang mengejar gelar sarjana di bidang Rekayasa Perangkat Lunak dari Universitas Western Governors angkatan 2025.

Insiden ini terjadi di tengah-tengah konflik panjang tak berkesudahan antara Palestina dan Israel. Sampai artikel ini ditulis, setidaknya 29.878 orang Palestina tewas dan 70.215 orang terluka akibat serangan Israel yang terus berlanjut di Gaza sejak 7 Oktober 2023, sebagaimana dilaporkan oleh Al Jazeera.

Baca Juga: Menegangkan! Upaya Bawaslu RI dalam Pencarian Panwas yang Hilang di Papua Tengah

Motif dari Aksi Aaron Bushnell

Motif Aaron Bushnell membakar dirinya sendiri masih belum jelas, namun ada beberapa kemungkinan yang bisa diperkirakan. Salah satunya adalah bahwa ia merasa bersalah dan tidak tahan dengan peran Amerika dalam mendukung Israel, yang dianggapnya sebagai pelaku genosida terhadap rakyat Palestina.

Bushnell mungkin juga terpengaruh oleh aksi-aksi bakar diri yang pernah dilakukan oleh aktivis-aktivis lain di masa lalu, seperti Thich Quang Duc, seorang biksu Buddha Vietnam yang membakar dirinya sendiri pada tahun 1963 untuk menentang rezim Ngo Dinh Diem, atau Mohamed Bouazizi, seorang pedagang Tunisia yang membakar dirinya sendiri pada tahun 2010 untuk memprotes korupsi dan ketidakadilan, yang memicu Revolusi Arab.

Bushnell mungkin juga ingin menarik perhatian dunia terhadap penderitaan rakyat Palestina, yang seringkali diabaikan atau diputarbalikkan oleh media-media Barat. Dengan aksinya yang dramatis dan tragis, ia berharap dapat menggugah hati nurani dan solidaritas masyarakat internasional untuk membantu mengakhiri konflik Israel-Palestina.***

 

Editor: Nur Annisa

Sumber: Al Jazeera


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah