Network
Karena itu, ia berharap produk seperti ini terus diperbarui untuk kepentingan manusia.
"Saya tidak ingin orang berpikir ini adalah akhir dari perjalanan, masih banyak pekerjaan yang harus diselesaikan, tapi itu sudah mengubah hidup saya," katanya.
Baca Juga: Nikmati Bakso Malang di 6 Kedai yang Ada di Depok Jabar, Banyak Topping dan Kuahnya Sedap
Sementara itu, Mantan Direktur Program Teknik Saraf di Institut Kesehatan Nasional AS Kip Ludwig mengatakan, apa yang dikembangkan oleh Neuralink bukanlah sebuah terobosan.
"Ini masih dalam tahap awal pasca implantasi, dan ada banyak pembelajaran baik dari sisi Neuralink maupun sisi subjek untuk memaksimalkan jumlah informasi pengendalian yang dapat dicapai," katanya.
Meski begitu, Ludwig mengapresiasinya sebagai perkembangan positif bagi pasien karena mereka dapat berinteraksi dengan komputer dengan cara yang tidak dapat mereka lakukan sebelumnya.
Baca Juga: Doa Puasa Hari ke-11 Ramadhan 2024, Dimohonkan Kecintaan Berbuat Baik
"Ini tentu saja merupakan titik awal yang baik," katanya.
Bulan lalu, Reuters melaporkan bahwa pengawas Badan Pengawas Obat dan Makanan AS menemukan masalah dengan pencatatan dan kontrol kualitas untuk percobaan hewan di Neuralink milik Elon Musk.
Setelah sebulan, perusahaan rintisan tersebut mengatakan sudah diizinkan untuk menguji chip otaknya pada manusia. Hanya saja, Neuralink tidak menanggapi pertanyaan tentang pemeriksaan FDA.***
