Dalam pernyataannya, perusahaan mengatakan keenam tamu dan pemandu sedang dalam perjalanan dari Kamp Lufupa.
“Sekitar pukul 09.30 [waktu setempat] pada hari Sabtu, keenam tamu tersebut sedang berjalan-jalan ketika kendaraan tersebut tiba-tiba diserbu oleh gajah jantan,” kata mereka, seperti dilansir dari Mirror.
Keith Vincent, CEO Wilderness menambahkan bahwa pemandunya semuanya sangat terlatih dan berpengalaman, namun medan dan tumbuh-tumbuhan sedemikian rupa sehingga rute pemandu menjadi terhalang dan dia tidak dapat memindahkan kendaraannya keluar dari bahaya dengan cukup cepat.
Menurut CEO perusahaan, manajemen Taman Nasional Kafue segera dipanggil untuk membantu dan mereka mengirimkan helikopter ke lokasi kejadian.
“Mengingat sifat insiden tersebut, Polisi, Departemen Taman Nasional & Margasatwa, dan pihak berwenang lainnya terlibat dalam menyelidiki masalah ini. Wilderness bekerja sama sepenuhnya dalam proses ini,” katanya.
Dia menambahkan bahwa itu adalah peristiwa tragis dan pihaknya menyampaikan belasungkawa terdalam kepada keluarga yang ditinggalkan.
Baca Juga: Lansia DKI Jakarta Bisa Dapat Rp600.000 dari KLJ Tahap 2 April 2024, Tanggal Berapa Bantuan Cair?
“Kami juga, tentu saja, mendukung para tamu dan pemandu yang terlibat dalam insiden menyedihkan ini.
“Sebagai bentuk simpati kepada keluarga almarhum dan pihak-pihak lain yang terlibat, diminta agar pihak-pihak tersebut tidak menyebarkan gambar atau rekaman video kejadian tersebut di media sosial.