PR DEPOK – Tiga orang wanita di Amerika Serikat terinfeksi HIV setelah menjalani perawatan wajah di salah satu spa kecantikan berlisensi.
Dilansir dari Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC), 3 kasus wanita yang terinfeksi HIV ini sudah dikonfirmasi.
Dalam laporan CDC, penularan HIV dari darah yang terkontaminasi melalui suntikan yang tidak steril merupakan risiko yang umum diketahui, namun tertular virus HIV melalui prosedur kosmetik yang melibatkan jarum suntik menjadi yang pertama terdokumentasi.
Baca Juga: Capai Nol Emisi pada 2060, Indonesia Jalin Kerjasama dengan Inggris di Sektor Bisnis Kehutanan
Hasil Penyelidikan Kasus
Penyelidikan kasus ini dimulai pada tahun 2018, setelah seorang wanita berusia 40-an, yang tidak memiliki faktor risiko tradisional seperti suntikan narkoba atau transfusi darah, didiagnosa mengidap HIV setelah menerima perawatan microneeding atau yang dikenal dengan vampire facial.
Ini merupakan prosedur mengambil darah pelanggan untuk dimasukkan ke dalam sebuah alat yang dapat memisahkan komponen dalam darah yang kaya akan trombosit.
Plasma darah yang dipisahkan nanti akan disuntikkan kembali ke wajah menggunakan jarum mikro guna meningkatkan penampilan kulit dengan mengurangi kerutan dan bekas jerawat melalui stimulasi sel kulit baru dan produksi kolagen oleh plasma kaya trombosit.
Praktik ini dianggap sebagai alternatif hemat dibandingkan bedah pengencangan wajah.