PBB memperkirakan ratusan ribu anggota etnis minoritas telah ditahan di kamp-kamp konsentrasi.
Kamp itu disebut Tiongkok sebagai pusat pendidikan kejuruan yang dimaksudkan untuk membersihkan penyakit ideologis, termasuk terorisme dan ekstremisme agama.
Baca Juga: Tanggapi 18 Anggota DPR Positif Covid-19, Anies Baswedan Instruksikan Tutup Gedung Selama 3 Hari
Tak hanya negara barat, sejumlah negara lain turut mengajukan kritik atas Tiongkok.
Pakistan membacakan pernyataan atas nama 55 negara menentang campur tangan dalam urusan dalam negeri Tiongkok dengan dalih Hong Kong dan menyatakan dukungan untuk implementasi Tiongkok atas satu negara, dua sistem.
Sedangkan Kuba memberikan pernyataan atas nama 45 negara mendukung tindakan kontra terorisme dan deradikalisasi Tiongkok di Xinjiang.
Atas semua kritikan yang ditujukan kepada negaranyaz perwakilan Tiongkok di PBB, Zhang Jun angkat bicara.
“Masalah Xinjiang bukanlah masalah HAM, ini bukan masalah agama atau masalah etnis,” ujarnya.
Jun mengajak para pengamat independen untuk berdiskusi. Pihaknya akan membuktikan bahwa Tiongkok tidak melakukan kesalahan.
Di samping itu Duta Besar Inggris untuk PBB, Jonathan Allen Eropa mengatakan negara-negara berada di bawah tekanan besar Tiongkok untuk tidak menandatangani pernyataan pelanggaran HAM.