Angka Kematian Peselancar karena Serangan Hiu Tinggi, Para Ahli Duga Akibat Peristiwa La Nina

- 14 Oktober 2020, 12:08 WIB
Ilustrasi ikan hiu.*
Ilustrasi ikan hiu.* /Pixabay/pascallelay./

PR DEPOK – Tahun 2020 menjadi yang tertinggi atas angka kematian peselancar Australia setelah 86 tahun terakhir. Tahun ini, lebih banyak orang Australia tewas dalam serangan hiu dibandingkan tahun mana pun sejak 1934.

Hal ini mendorong para ahli untuk mempertimbangkan peristiwa cuaca La Nina, terkait dengan suhu permukaan laut yang lebih dingin di Pasifik tengah, dapat memengaruhi tempat hiu mencari mangsa.

Pada Minggu, 11 Oktober 2020, polisi di Australia Barat membatalkan pencarian korban bernama Andrew Sharpe (52), setelah menemukan potongan pakaian selam dan papan selancarnya yang terdampar di pantai dekat Esperance. Dua hari sebelumnya, teman-temannya melihat seekor hiu menggigit Sharpe.

Baca Juga: Guna Hindari Penularan Covid-19, KPU Depok Akan Terapkan Tata Cara Baru pada Pecoblosan di TPS

Kematian Sharpe merupakan yang ketujuh dari gigitan hiu di Australia pada tahun 2020, dan yang keenam dari serangan tanpa sebab.

Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari The Guardian, menurut Australian Shark Attack File, dalam satu tahun terakhir sebanyak enam orang tewas karena gigitan hiu yang tidak beralasan, dan menjadikan 2020 sebagai angka tertinggi setelah 86 tahun lalu.

Dr Phoebe Meagher, petugas konservasi satwa liar dengan Taronga Conservation Society Australia yang mengelola Australian Shark Attack File, mengatakan enam kematian akibat gigitan tanpa sebab tahun ini jauh di atas rata-rata 50 tahun Australia yaitu 1,02 kematian per tahun.

Ahli biologi kelautan, Dr Blake Chapman, mengatakan bahwa gigitan berulang menunjukkan hiu tersebut memperlakukan manusia sebagai mangsa.

Baca Juga: Ferdinand Hutahaean Pertimbangkan Masuk Parpol Baru, Ruhut Sitompul Berikan Komentar

Halaman:

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: The Guardian


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x