PR DEPOK – Seorang guru sejarah di Prancis ditusuk hingga tewas usai mengajar dengan memperlihatkan kartun Nabi Muhammad SAW kepada murid-muridnya.
Menurut keterangan salah seorang pejabat Prancis, tindakan guru tersebut dianggap sebagai sebuah penghinaan terhadap umat islam.
Sementara itu, pelaku penikaman guru tersebut ditembak mati oleh polisi tidak jauh dari lokasi serangan pada Jumat, 16 Oktober 2020 sore waktu setempat, di daerah pemukiman di pinggiran barat laut Paris.
Baca Juga: Hubungan Tiongkok dan Taiwan Memanas, Xi Jinping Perintahkan Pasukan Militer Fokus Persiapkan Perang
Menanggapi kasus ini, Presiden Prancis, Emmanuel Macron menegaskan akan menindak setiap tindakan penyerangan terhadap warganya.
“Salah satu warga kami dibunuh hari ini karena dia mengajar, dia mengajar murid-muridnya tentang kebebasan berekspresi”
“Rekan kami diserang secara mencolok, menjadi korban serangan teroris islam”
“Mereka tidak akan menang, kami akan bertindak. Dengan tegas dan cepat. Anda dapat mengandalkan tekad saya,” tutur Emmanuel Macron kepada wartawan di lokasi kejadian, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.
Baca Juga: Mak Lampir dan Dukun Ikut Demo Tolak Ciptaker, SRMI: Kalau Santet Sudah Turun, Jangan Salahkan Kami