Dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Oddity Central, Jumat 30 Oktober 2020, gedung perkantoran Kuaishou dilaporkan kekurangan kamar mandi, dan karena tata letaknya, fasilitas toilet baru tidak dapat dibangun.
Oleh karena itu, perusahaan memutuskan untuk memasang pengatur waktu, yang juga berfungsi sebagai penghitung guna melihat berapa banyak orang yang menggunakan toilet dan untuk berapa lama.
Selain itu, juga dapat menentukan berapa banyak toilet portabel yang perlu dipasang untuk menampung stafnya.
Meskipun penjelasan tersebut masuk akal, namun banyak pengguna media sosial yang tidak yakin dan mempercayainya.
Baca Juga: Mike Pompeo Puji Indonesia Soal Laut China Selatan, Tiongkok: AS Terus Memprovokasi Konflik
Beberapa orang mengklaim bahwa perusahaan hanya tertarik untuk meningkatkan keuntungannya dengan cara apa pun yang diperlukan, karena sepengetahuan mereka, pemantauan penggunaan toilet karyawan tidak pernah terdengar di Tiongkok.
Apple Daily yang berbasis di Hong Kong melaporkan bahwa satu perusahaan di Shanghai membatasi penggunaan toilet karyawan hingga total 10 menit setiap hari, sementara perusahaan lainnya memantau berapa banyak waktu yang dihabiskan karyawan di kamar mandi.***