Tewaskan 10 Orang, Filipina Dilanda Angin Topan Goni Terkuat di Dunia

- 2 November 2020, 13:19 WIB
Ilustrasi angin topan.
Ilustrasi angin topan. /Pixabay/Skeeze./

PR DEPOK - Selatan pulau utama Luzon Filipina dilaporkan dilanda bencana angin Topan Goni pada Minggu, 1 November 2020 waktu setempat.

Akibat dari bencana angin Topan Goni tersebut, dilaporkan juga telah menewaskan sedikitnya 10 orang dan menyebabkan 3 orang hilang.

Untuk diketahui, angin Topan Goni ini merupakan topan terkuat di dunia yang terjadi pada tahun 2020.

Baca Juga: Kontak dengan Orang yang Positif Covid-19, Tedros Adhanom Ghebreyesus Jalani Karantina Mandiri

Gelombang badai tersebut melanda beberapa kota pesisir dan mengakibatkan sungai meluap serta tanggul yang hancur.

Tak hanya itu, angin tersebut juga membuat beberapa desa di Bicol tenggelam.

Menurut seorang anggota Parlemen, wilayah Bicol provinsi Albay yang merupakan tempat paling terkena dampak parah dari Topan Goni.

Terdapat lebih dari 300 rumah terkubur di bawah bebatuan vulkanik dan aliran lumpur dari Gunung Berapi Mayon.

Baca Juga: Puji Keberanian Erick Thohir Rombak Petinggi BUMN, DPR: Hasil Kerjanya Telah Tunjukkan Tren Positif

Bahkan menurut Kantor Pertahanan Sipil, semua korban yang tewas dan hilang berasal dari Bicol.

Padahal sebelum bencana Topan Goni tersebut terjadi, menurut laporan Gubernur Albay Al Francis Bichara, terjadi pula banjir bandang di provinsi Albay yang mengakibatkan seorang anak lima tahun tersapu banjir.

Diduga terdapat banyak korban yang masih terkubur akibat reruntuhan bangunan.

Badai terkuat ini termasuk pada kategori topan super yang membawa angin kencang serta curah hujan yang intens.

Diketahui, menurut ahli cuaca, topan tersebut melemah dengan kecepatan angin 125 kilometer per jam (78 mil per jam) dan kecepatan hembusan hingga 170 kilometer per jam, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Reuters.

Baca Juga: Soal Pemukulan Anggota TNI, TB Hasanuddin: Anggota Moge Jangan Arogan, Apa Bedanya Sama Geng Motor

Lebih lanjutnya, menurut Gubernur Danilo Suarez, Topan Goni ini berhasil menumbangkan pohon yang mengakibatkan pasokan listrik di 10 kota terputus di Provinsi Quezon.

Usai topan tersebut menyerang, terdapat sebanyak lebih dari 390.000 orang melarikan diri ke tempat yang lebih aman, termasuk lebih dari 345.000 ke pusat evakuasi.

Hal tersebut meningkatkan kekhawatiran pada berkembangnya pandemi Covid-19. Mengingat minimnya kepatuhan terhadap protokol kesehatan di kondisi darurat seperti itu.

Selain itu, terdapat puluhan jadwal penerbangan dibatalkan karena gerbang utama Manila, Bandara Internasional Ninoy Aquino, ditutup selama satu hari berdasarkan perintah.

Baca Juga: Biaya Umrah Mendadak Melonjak Tajam, Jumlah Jemaah Tahun 2020 Menurun Cukup Drastis

Kementerian pertanian juga memperkirakan terdapat kerusakan tanaman, sebanyak 1.07 juta ton beras yang belum di giling.

Beruntungnya, sebelum topan terjadi, para petani sudah diperingatkan. Sehingga, mereka berhasil menyelamatkan 45.703 ton jagung.

Diketahui bahwa Topan Goni merupakan salah satu badai terkuat yang melanda Filipina sejak Haiyan pada tahun 2013 silam yang menewaskan lebih dari 6.300 orang.

Menurut ahli cuaca, badai tropis Atsani sudah mulai memasuki Filipina dan bisa jadi mengakibatkan bencana yang lebih besar lagi.***

Editor: Ramadhan Dwi Waluya

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah