Sebelumnya, Prancis memberlakukan jam malam pada dua pertiga dari 67 juta penduduknya pada pekan kedua Oktober.
Namun, aturan tersebut dicabut ketika Emmanuel Macron memerintahkan penguncian kedua, meskipun tidak sekaku yang pertama, yang berlaku pada 30 Oktober.
Kantor Castex mengatakan, jam malam baru untuk Paris telah diusulkan oleh polisi setelah terlihat jelas terlalu banyak orang yang keluar larut malam dan melanggar aturan pembatasan aktivitas sosial atau semi lockdown.
Baca Juga: Sempat 3 Bulan Tinggal di Mobil, Seorang Mantan Supir Truk Berhasil Diterima Bekerja di Microsoft
Penguncian kali ini, memaksa penutupan semua bisnis yang tidak penting seperti bar dan restoran, melarang pertemuan pribadi dan melihat apapun acara yang diperlukan untuk meninggalkan rumah. Tetapi, sekolah tetap buka.
Sementara itu, beberapa penduduk Paris mengeluh secara pribadi bahwa tetangga mereka masih ada yang mengadakan pesta di rumahnya dan tentunya melanggar aturan.
Hal itu juga diakui oleh seorang pengemudi Uber saat shift pagi di Paris.
Ia mengatakan bahwa dirinya masih menjemput orang-orang yang jelas-jelas menghadiri pesta sepanjang malam.
Baca Juga: Disebut Keajaiban, Anak 3 Tahun Berhasil Selamat Usai 4 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa di Turki
“Mereka jelas anak-anak muda yang sedang berpesta,” ujarnya.***