Warga Paris Terpapar Covid-19 Setiap 30 Detik, Menkes Kritik Wali Kota yang Izinkan Aktivitas Sosial

- 4 November 2020, 13:20 WIB
Ilustrasi Kota Paris.
Ilustrasi Kota Paris. /Dnovac/Pixabay

PR DEPOK – Menteri Kesehatan Prancis, Olivier Veran, mengatakan warga Paris setidaknya terinfeksi Covid-19 setiap 30 detik.

Sedangkan setiap 15 menit ada warga Paris lainnya yang tiba di rumah sakit akibat penyakit tersebut.

Veran memberikan pernyataan itu kepada Radio RTL sebagai tanggapan atas tuntutan Wali Kota Paris, Anne Hidalgo, yang membuka toko buku kecil dan toko kecil lainnya untuk mencoba menjaga perekonomian, aktivitas sosial itu terus berjalan meski diterapkan pembatasan aktivitas baru di Prancis.

Menurut Veran, langkah seperti itu terlalu berisiko mengingat tingkat infeksi Covid-19 yang tinggi di Paris.

Baca Juga: Permintaan Makanan Alternatif Produk Hewani Meningkat, Toko Daging Vegan Pertama Hadir di Inggris

“Dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa setiap 15 menit, di rumah sakit Paris, ada seseorang yang sakit yang dirawat di rumah sakit karena Covid-19. Dia tidak bisa mengabaikan fakta bahwa setiap 30 detik, ada warga Paris yang terkontaminasi,” ujar Veran, dikutip Pikiranrakyat-depok.com dari Reuters.

"Kami ingin menyelamatkan Paris dan rakyat Prancis dan kami melakukannya dengan tekad dan konsistensi," ujarnya.

Prancis melaporkan rekor 52.518 Covid-19 baru pada hari Senin, sementara jumlah kematian Covid-19 di negara itu naik 416 menjadi 37.435.

Baca Juga: Medsos Bawa Toxic bagi Umat Beragama, Jokowi: Indonesia Butuh Figur yang Piawai Satukan Perbedaan

Sebelumnya, Prancis memberlakukan jam malam pada dua pertiga dari 67 juta penduduknya pada pekan kedua Oktober.

Namun, aturan tersebut dicabut ketika Emmanuel Macron memerintahkan penguncian kedua, meskipun tidak sekaku yang pertama, yang berlaku pada 30 Oktober.

Kantor Castex mengatakan, jam malam baru untuk Paris telah diusulkan oleh polisi setelah terlihat jelas terlalu banyak orang yang keluar larut malam dan melanggar aturan pembatasan aktivitas sosial atau semi lockdown.

Baca Juga: Sempat 3 Bulan Tinggal di Mobil, Seorang Mantan Supir Truk Berhasil Diterima Bekerja di Microsoft

Penguncian kali ini, memaksa penutupan semua bisnis yang tidak penting seperti bar dan restoran, melarang pertemuan pribadi dan melihat apapun acara yang diperlukan untuk meninggalkan rumah. Tetapi, sekolah tetap buka.

Sementara itu, beberapa penduduk Paris mengeluh secara pribadi bahwa tetangga mereka masih ada yang mengadakan pesta di rumahnya dan tentunya melanggar aturan.

Hal itu juga diakui oleh seorang pengemudi Uber saat shift pagi di Paris.

Ia mengatakan bahwa dirinya masih menjemput orang-orang yang jelas-jelas menghadiri pesta sepanjang malam.

Baca Juga: Disebut Keajaiban, Anak 3 Tahun Berhasil Selamat Usai 4 Hari Tertimbun Reruntuhan Gempa di Turki

“Mereka jelas anak-anak muda yang sedang berpesta,” ujarnya.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah