"Kami telah tanpa makanan selama dua hari menunggu untuk dievakuasi," ujar William Santos, seorang warga yang berlindung di atas pabrik pengepakan pisang bersama sekitar 300 orang di Honduras utara.
Baca Juga: Sempat Terhenti Selama Orde Baru, Ahmad Yani Akan Deklarasi Pengaktifan Kembali Partai Masyumi
Badai Eta yang terjadi pada minggu ini di Amerika Tengah berdampak cukup buruk di beberapa regional wilayah tersebut.
Di seluruh wilayah Amerika Tengah seperti negara Nikaragua, Honduras, Guatemala, dan Kosta Rika angin kencang dan hujan lebat telah merusak ratusan bahkan ribuan rumah.
Hal tersebut memaksa masyarakat yang terdampak untuk berlindung di tempat penampungan.
Baca Juga: Antisipasi Tanggap Darurat Bencana Alam, Pemkab Majalengka Tambah Anggaran BTT Senilai Rp10 Miliar
Bahkan bagi mereka yang masih terjebak, terpaksa harus bertahan di atap-atap atau bekas puing-puing bangunan rumah mereka.
Di negara Nikaragua, dua penambang tewas.
Sedangkan di Kosta Rika selatan, badai Eta menyebabkan tanah longsor yang menewaskan dua orang di sebuah rumah.
Baca Juga: Polda Metro Jaya Ungkap Sebanyak 65 Tahanan Sempat Terpapar Covid-19