Presiden Meksiko Enggan Ucapkan Selamat kepada Joe Biden Demi Tunggu Masalah Hukum Tuntas

- 8 November 2020, 22:22 WIB
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador.
Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador. /Twitter @lopezobrador_/

PR DEPOK - Usai penghitungan suara menunjukkan kemenangan pasangan Joe Biden dan Kamala Harris dalam Pilpres AS, sejumlah pemimpin negara turut memberikan ucapan selamat.

Akan tetapi, ucapan itu tak datang dari Presiden Meksiko, Andres Manuel Lopez Obrador yang mengatakan dirinya tidak akan mengucapkan selamat kepada pemenang Pilpres AS, Joe Biden.

Lopez Obrador mengatakan ia akan menunggu sampai gugatan hukum terhadap hasil pemungutan suara diselesaikan.

Baca Juga: Beri Dukungan Penuh Selama Kampanye, Selebriti Hollywood Rayakan Kemenangan Joe Biden-Kamala Harris

"Berkenaan dengan pemilu AS, kami akan menunggu sampai semua masalah hukum diselesaikan," ucap Lopez Obrador, dikutip Pikiranrakyat-Depok dari Reuters.

"Saya tidak bisa memberi selamat kepada satu calon atau yang lainnya. Saya ingin menunggu sampai proses pemilihan selesai," ujar Lopez Obrador menambahkan.

Joe Biden dari Partai Demokrat memenangi Pilpres AS setelah kemenangan di Pennsylvania, salah satu negara bagian yang menjadi medan persaingan ketat, membuatnya melampaui ambang 270 suara electoral college.

Baca Juga: Link Live Streaming Mola TV Manchester City Vs Liverpool: Duel Pembuktian Dua Tim Favorit Juara

Sementara itu, Donald Trump telah mengajukan gugatan hukum untuk menantang hasil Pilpres.

Akan tetapi, pejabat pemilihan di negara bagian di seluruh negeri mengatakan tidak ada bukti penipuan yang signifikan.

Para ahli hukum juga mengatakan bahwa upaya Donald Trump itu tidak mungkin berhasil.

Baca Juga: Menang Pilpres AS, Joe Biden-Kamala Harris Terima Ucapan Selamat dari Sejumlah Pemimpin Negara Dunia

Presiden Meksiko mengaitkan sikapnya yang hati-hati itu dengan tuduhan penipuan yang ia layangkan sendiri dalam pencalonan dua pemilihan presiden yang ia ikuti, yaitu pada tahun 2006 dan 2012, sebelum memenangi pencalonan ketiganya pada 2018.

Tentu bertentangan dengan ucapan selamat yang diberikan kepada mantan Presiden Bolivia Evo Morales tahun lalu, meskipun oposisi mengklaim ada penipuan dalam upaya Morales untuk terpilih kembali.

Baca Juga: Rayakan Kemenangan Kamala Harris, Douglas Emhoff Bagikan Potret Pelukan Hangat untuk Sang Istri

Para pejabat Meksiko mengatakan keputusan Lopez Obrador itu didasarkan atas keinginannya untuk tidak memprovokasi Donald Trump saat sang Presiden AS itu masih berada di Gedung Putih.

"Bolivia tidak memiliki perbatasan 3.000 kilometer dengan Meksiko," ucap seorang pejabat tentang kontradiksi itu.

"Penting untuk memiliki kedamaian selama beberapa bulan dan hubungan bertetangga yang baik," ujarnya.

Baca Juga: Diduga Pertahankan Hubungan Baik dengan Trump, Sejumlah Pemimpin Negara Bungkam Soal Menangnya Biden

Saat memberikan sambutan, Lopez Obrador mengatakan dia memiliki hubungan baik dengan Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden, yang dia katakan telah dia kenal selama satu dekade.

Lopez Obrador perlu menyesuaikan diri dengan Donald Trump, yang masa jabatannya dijadwalkan berakhir pada 20 Januari.

Di sisi lain majunya Joe Biden sebagai presiden dinilai dapat mengatur ulang hubungan yang telah rusak sejak Donald Trump menyampaikan janji politik untuk menuju Gedung Putih.

Baca Juga: Massa Pendukung Donald Trump Protes dengan Membawa Senjata Tajam, Akademisi: Presiden Sudah Gila

Diketahui Donald Trump pernah menyebut migran Meksiko dengan sebutan pemerkosa dan pemasok senjata ilegal.

Donald Trump bahkan bersumpah untuk menjaga mereka agar tidak masuk ke AS, yaitu dengan membuat tembok perbatasan.

Saat kepemimpinan Donald Trump, Meksiko harus memenuhi tuntutan mendadak untuk menghentikan migrasi ilegal atau menghadapi tarif perdagangan.

Meksiko merupakan mitra dagang utama AS. Nilai perdagangan dua arah per tahun mencapai 600 miliar dolar AS (sekitar Rp8.593 triliun).

Baca Juga: Sebut Donald Trump Presiden AS Terburuk, Warga Palestina Senang dengan Kekalahannya di Pilpres 2020
 
Hubungan bilateral dengan negara tetangganya itu di utara sejauh ini adalah yang terpenting bagi Meksiko.

Namun, dengan menyetujui perintah migrasi Donald Trump, Lopez Obrador telah berusaha keras agar kedua negara memiliki hubungan nyaman, yang sebagian besar di dalamnya Washington menghindar untuk tidak mengkritik kebijakan ekonomi Presiden Meksiko.

"Presiden Trump sangat menghormati kami, dan kami bersyukur dia tidak ikut campur," ujar Lopez Obrador.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: Reuters


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x