Tak berhenti sampai disitu, Van Jones mulai mengungkapkan pendapatnya sambil tersedu-sedu.
"Dan itu lebih mudah bagi banyak orang. Jika anda Muslim di negara ini (AS), anda tak perlu khawatir presiden (Joe Biden) tidak menginginkan anda di sini. Jika anda seorang imigran, anda tak perlu khawatir jika presiden senang bayi anda direnggut atau dikirim kembali tanpa alasan," ujar Van Jones sambil menyeka air matanya.
Baca Juga: Sinopsis Last Hero in China, Aksi Kocak Jet Li yang Miliki Sekolah Kung Fu di Sebelah Rumah Bordil
Pernyataan tersebut muncul karena saat Donald Trump menjabat menjadi presiden, tepatnya pada tahun 2017, dia mengeluarkan kebijakan eksekutif yang melarang orang dari beberapa negara mayoritas muslim memasuki AS.
Sementara itu, Joe Biden mengungkapkan akan mencabut larangan perjalanan muslim tersebut.
"Ini adalah pembenaran bagi banyak orang yang benar-benar menderita. 'Saya tidak bisa bernapas' (ucapan George Floyd). Itu bukan hanya George Floyd. Ada banyak orang yang merasa mereka tidak bisa bernapas," kata Van Jones sambil menangis.
Baca Juga: Tanggapi Deklarasi Partai Masyumi, Ketum PBB: Tak Ada Pengusaha Besar yang Sudi Danai Partai Islam
Dia juga meminta maaf atas kekalahan yang terjadi pada salah satu kandidat atau partai.
"Saya minta maaf untuk orang-orang yang kalah, bagi mereka ini bukan hari yang baik. Namun, bagi banyak orang, hari ini adalah hari yang baik," ujarnya.***