PR DEPOK - Beberapa waktu lalu warga Amerika Serikat menjalani pesta demokrasi empat tahunannya yakni pemilihan presiden Amerika Serikat (Pilpres AS).
Dalam Pilpres AS kali ini terdapat dua calon yakni Joe Biden dari partai Demokrat dan Donald Trump yang merupakan sang petahana.
Namun, saat ini proses perhitungan suara telah usai dengan Joe Biden terpilih menjadi presiden Amerika Serikat.
Baca Juga: Vaksin Covid-19 Tunjukan Progres Baik, Harga Minyak Dunia Menguat
Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengumumkan pemecatan Menteri Pertahanan Mark Esper.
"Mark Esper telah dihentikan. Saya ingin berterima kasih atas jasanya," tulis Trump lewat akun Twitternya sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com.
...Chris will do a GREAT job! Mark Esper has been terminated. I would like to thank him for his service.— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) November 9, 2020
Donald Trump lalu menunjuk Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional, Christopher Miller sebagai pengganti.
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Ini Selasa 10 November 2020, Sagitarius Lebih Baik Berhati-hati Saat Berbicara
Donald Trump menegaskan, penunjukan sudah dikonfirmasi oleh Senat.
"Dengan senang hati saya mengumumkan bahwa Christopher C. Miller, Direktur Pusat Penanggulangan Terorisme Nasional yang sangat dihormati (dengan suara bulat dikonfirmasi oleh Senat), akan menjadi Penjabat Menteri Pertahanan, berlaku segera," kata Trump.
Mark Esper dipecat setelah 16 bulan bekerja mencoba untuk tunduk secara politis ketika dirinya mengejar reformasi mendasar pada birokrasi Pentagon secara besar-besaran.
Baca Juga: Kebijakan Joe Biden Soal Konflik Palestina-Israel, Ini kata Pakar Hubungan Internasional
Selain itu, dirinya juga berusaha untuk membentuk kembali postur pertahanan AS di seluruh dunia untuk fokus pada ancaman Tiongkok.
Dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com dari berbagai sumber, hubungan Esper yang kian tegang dengan Donald Trump membuatnya menyiapkan surat pengunduran diri beberapa pekan lalu.
Mark Esper memiliki hubungan yang kurang harmonis dengan Donald Trump sejak beberapa bulan lalu.
Baca Juga: Terkait Kasus Gratifikasi Dirut BTN, Kejagung RI Periksa Mantan Kepala Cabang Samarinda
Salah satunya saat Esper tidak menghiraukan instruksi Donald Trump untuk menerjunkan militer demi meredam demonstrasi George Floyd.
Saat itu, Donald Trump yang marah juga sempat diisukan ingin memecat Esper.***