PR DEPOK - Imbas kenaikan harga kedelai, perajin tahu dan tempe di Provinsi Jawa Barat berencana akan melakukan aksi mogok produksi.
Rencana itu akan dilakukan mulai hari ini, Jumat, 28 Mei 2021 hingga Minggu, 20 Mei 2021.
Seorang perajin tahu asal Kota Bandung, Iniyani menuturkan bahwa para perajin tahu dan tempe telah menerima surat edaran terkait aksi mogok produksi tersebut.
Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari ini Jumat 28 Mei 2021 di RCTI, Global TV, dan MNC TV: Tayang Ikatan Cinta
Menurutnya, aksi itu berdasarkan pada hasil rapat yang dilakukan mereka pada seminggu sebelumnya.
"Mulai besok (hari ini) nggak produksi, Surat edarannya sudah keluar untuk para perajin tahu dan tempe. Saya juga sudah terima," ujarnya sebagaimana dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari PMJ News, Jumat, 28 Mei 2021.
Beberapa perajin bahkan pada Kamis, 17 Mei 2021 sudah tidak memproduksi tahu dan tempe lagi. Maka, hari ini disinyalir tahu dan tempe pun akan sulit didapatkan.
Hari ini, produsen tahu di daerah Cibuntu, Kopo, kompak tidak akan melakukan produksi lagi.
Sementara, diketahui dalam surat edaran yang dikeluarkan Paguyuban Tahu-Tempe Jabar itu disebutkan aksi mogok produksi dilangsungkan selama tiga hari.
Adapun tujuan rencana digelarnya aksi tersebut adalah agar pemerintah memperhatikan kenaikan harga kedelai yang tak lain adalah bahan baku tahu dan tempe.
Menurut para perajin, saat normal, harga kedelai berkisar Rp7.000 hingga Rp8.000 per kilogram, namun saat ini harga bahan baku tempe dan tahu itu sudah lebih dari Rp10.500 per kilogram.
Kenaikan harga kedelai terjadi sejak menjelang Ramadhan 2021 lalu.
Lebih lanjut, perajin tempe dan tahu berharap agar harga kedelai dapat kembali terjangkau sehingga porduk mereka dapat diterima konsumen dengan harga yang murah.***