PR DEPOK - Analisis gempa bumi dipaparkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan berkekuatan 6,2 magnitudo mengerucut pada dugaan adanya aktivitas Penunjaman.
Muhammad Wafid, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman atau gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.
Hal itu berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat, dan GFZ Jerman.
Baca Juga: Berikut 9 Soto Favorit dan Terenak di Boyolali, Ramai Pembeli
“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Bandung, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.
"Maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” ujarnya.
Dilaporkan Badan Geologi bahwa di wilayah pesisir Jawa Barat selatan kebanyakan posisinya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.
Dia mengatakan bahwa lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah yang cukup luas di Jawa Barat.
Baca Juga: Vivo X80 Pro vs POCO F4 GT: Dual Smartphone Snapdragon 8 Gen 1, Simak Perbandingan Spesifikasinya