Raden Ayu Lasminingrat, Tokoh Perempuan dan Pendidikan dari Garut, Jawa Barat

29 Maret 2023, 13:13 WIB
Sejarah Raden Ayu Lasminingrat, Tokoh Intelektual Perempuan Pertama yang Jadi Google Doodle Hari Ini /Foto/Tangkapan layar Google Doodle Hari Ini

PR DEPOK - Salah satu perempuan cendikiawan Sunda menjadi ikon di situs pencarian Google. Perempuan cendikiawan Sunda itu adalah Raden Ayu Lasminingrat.

Raden Ayu Lasminingrat menjadi Google Doodle dalam rangka kelahirannya yang ke-169 tahun.

Raden Ayu Lasminingrat lahir di Garut, 29 Maret 1854. Ia adalah anak dari seorang ningrat Sunda bernama Raden Haji Muhammad Musa, seorang Kepala Penghulu Kabupaten Garut dan penasehat pemerintah Kolonial Belanda.

Baca Juga: War Tiket WayV Fanmeeting Tour Phantom in Jakarta, Berikut Link dan Harganya

Raden Haji Muhammad Musa adalah salah satu orang yang peduli dengan pendidikan, tetapi Raden Ayu Lasminingrat tidak disekolahkan karena di Garut belum ada lembaga pendidikan khusus perempuan.

Perjumpaan Raden Ayu Lasminingrat dengan pendidikan dan pemikiran Barat ketika ia diangkat oleh keluarga Levyssohn Norman.

Alhasil, Raden Ayu Lasminingrat diboyong oleh keluarga Levyssohn Norman ke Sumedang untuk menempuh pendidikan Barat bersama dengan putri-putri priyayi lainnya.

Baca Juga: 20 Kata-Kata Motivasi untuk Menyambut April 2023, Pastikan Harimu Penuh Semangat Menuju Hari Baru

Selain menempuh pendidikan modern, Raden Ayu Lasminingrat juga menemukan cintanya. Ia kawin dengan Raden Tamtoe Somadiningrat, seorang priyayi asal Bandung.

Namun, Raden Tamtoe meninggal dunia sehingga Raden Ayu Lasminingrat pulang seorang diri ke kabupaten Garut.

Selama di Garut, Raden Ayu Lasminingrat menggeluti dunia pendidikan dan literasi demi membunuh perasaan gundah dan dukanya.

Baca Juga: BLT Lansia Cair di Ramadhan 2023, Dapatkan Dana Rp600.000 dan Cek Penerima di cekbansos.kemensos.go.id

Beruntung, ayahnya bersahabat dengan Karel Frederick Holle, dari pejabat perkebunan teh Belanda itu, Raden Ayu Lasminingrat mendapatkan asupan buku-buku Barat.

Selain itu, Raden Ayu Lasminingrat diajarkan untuk menerjemahkan buku-buku tersebut dan mengarang sebuah tulisan. Sejak saat itu, tumbuh kesadaran soal pendidikan bagi kaum perempuan dalam benak Raden Ayu Lasminingrat.

Pada 1879, Raden Ayu Lasminingrat mendidik anak-anak melalui buku-buku berbahasa Sunda hasil saduran dan terjemahan dari buku-buk Barat pemberian Holle.

Baca Juga: Carlo Ancelotti Dipantau Brazil, Real Madrid Langsung Dekati Julian Nagelsmann Pekan ini

Tepat pada 1907, Raden Ayu Lasminingrat merintis sekolah khusus untuk perempuan priyayi dan bangsawan lokal dengan nama Sakola Kautamaan Istri di Garut. Materi pendidikan dari sekolah ini adalah baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan. Belakangan, sekolah ini terbuka untuk perempuan umum.

Ia berhenti dari karir kepengarangannya dan menggeluti dunia pendidikan bagi kaum perempuan hingga akhir hayatnya pada 1948.***

 
Editor: Nur Annisa

Tags

Terkini

Terpopuler