Viral Seorang Bapak di Tasik Buka Sayembara Rp250 Juta Tuk Selesaikan Konflik dengan Keluarganya

12 Januari 2024, 08:31 WIB
Seorang bapak di Tasikmalaya, Rae Suryana (66 tahun) menggelar sayembara benilai Rp250juta demi menyelesaikan konflik dengan keluarganya.*/Freepik /

PR DEPOK - Seorang bapak di Tasikmalaya yang bernama Rae Suryana (66 tahun) kini menjadi sorotan publik karena sayembara yang dinilai tak biasa.

Ia mengungkapkan bahwa ia akan memberikan hadiah sayembara sebesar Rp250 juta bagi siapa saja yang bisa mendamaikan dengan keluarganya dengan syarat keluarganya tersebut harus menurutinya sebagai pemimpin dalam keluarganya.

“Barang siapa saja yang bisa mendamaikan saya dengan keluarga, dengan catatan hanya satu permintaan saya keluarga saya nurut kepada saya, andaikata dia memenuhi perjanjian permintaan saya itu sebagai pemimpin keluarga, maka uang ini tidak akan kurang serupiah pun, bisa dihitung kembali di penghitung uang, Rp250 juta akan saya berikan. ini untuk yang bisa mendamaikan,” katanya seperti dikutip dalam sebuah video yang diposting di Tiktok @Tasik_Harpanrakyat.com.

Rae Suryana juga menambahkan bahwa sayembara itu terbuka untuk umum siapapun bisa mengikuti sayembara tersebut mulai dari ulama, kyai, atau tenaga ahli profesional, dengan satu syarat tidak bertentangan dengan agama.

Baca Juga: Selamat! Ramalan Zodiak Scorpio Besok 13 Januari 2024: Keberuntungan Menghampirimu

“Terbuka siapapun, bahkan kemarin saya sudah bilang apalagi ulama, kyai, profesional, andai kata iblis bisa mendamaikan atau malaikat bisa mendamaikan selama tidak menyuruh saya musyrik akan saya temui, sekali lagi untuk siapa saja,”tuturnya.

Ia juga menjelaskan bahwa sayembara tersebut berlaku selama konflik dengan keluarganya belum terselesaikan.

“Ini berlaku buat siapa saja yang bisa menyelesaikan, berlaku sampai kapanpun selama perdamaian belum ada, mungkin tidak ada batasnya,”ucapnya.

Kronologi Konflik

Baca Juga: Kuliner Bakso Paling Nikmat di Jombang? Simak Detail Kedai-Kedai Rekomendasinya

Rae Suryana mengungkapkan awalnya konflik terjadi antara 3 anaknya, 2 menantunya dan istrinya. Ia menyebutkan tidak tahu persis akar permasalahannya dimana. Konflik tersebut sudah berlangsung sudah memasuki tahun ketiga, tepatnya sudah masuk 30 bulan.

Sudah berbagai macam cara dan langkah yang ditempuh untuk meredakan konflik, namun hasilnya selalu nihil.

“Saya sudah mencoba cari damai itu dengan menantu, denga pegawai, tokoh masyarakat, BP4, mertua, ayo kita mediasi yuk, kita bicarakan kesalahan ini kita pa, kita sama-sama perbaiki, tapi tidak ada respon alias titik temu,” ungkapnya.

Awalnya ia pernah dituduh dan dicemburui oleh keluarganya memiliki hubungan asmara dengan seorang anak perempuan yang faktanya tidak ada hubungan sama sekali dengannya.

Baca Juga: Ramalan Zodiak Gemini dan Cancer 12 Januari 2024: Bahagia dengan Pasangannya dan Tuai Hasil yang Besar

Bapak yang berusia 66 tahun itu juga mengungkapkan bahwa sebelumnya ia pernah dicemburui dan dituduh seperti itu bukan hanya dengan seorang perempuan saja tapi juga dengan laki-laki.

“Karena sebelumnya pun saya pernah dicemburui, bukan hanya kepada perempuan saja, laki-laki pun sama, katanya ini didukunin oleh seseorang. Sehingga lain sikapnya dengan sikapnya dulu,”ungkapnya.

Rae Suryana juga menyampaikan analisa dirinya yang menjadi penyebab keretakan dengan keluarganya karena ada pihak-pihak yang ikut campur dan memperkeruh keadaan.

Ia juga menyampaikan bahwa akan terus memperjuangkan perdamaian dengan keluarganya dengan berbagai cara apapun untuk bisa meredakan konflik yang terjadi.

Baca Juga: Daftar 8 Rumah Makan dan Resto Terenak yang Ramai Rating 4.5 di Pamekasan, Intip Lokasinya

“Pokoknya langkah saya tetap upaya perdamaian, semua langkah hukum akan saya tempuh berapapun waktunya, berapapun biayanya, kalau perlu sepanjang hidup saya, selama biaya saya punya, akan saya habiskan untuk perdamaian, ini kebetulan dakwah untuk keluarga dan masyarakat,” ujarnya.

Rae Suryana juga menghimbau kepada masyarakat untuk tidak pernah meniru akhlak buruknya dengan mendidik anak dan keluarga seperti cara yang dilakukannya, hanya memberikan materi tanpa memberikan pendidikan akhlak yang paling utama.***

 

Editor: Tyas Siti Gantina

Tags

Terkini

Terpopuler