Sedangkan, lanjut Andi Arief, pendaftaran secara elektronik itu tak bisa dilakukan karena adanya perselisihan yang terjadi diduga di antara para anggota KLB yang dipecat.
"Saat mendaftarkan, data tidak bisa diinput. Karena perselisihan dari mulai pemecatan keabsahan peserta kongres dan jumlahnya di Mahkamah partai," ujar Andi Arief menjelaskan.
Dengan kejadian tersebut, Andi Arief menyatakan bahwa harapan Darmizal soal KLB itu telah pupus.
"Pupus harapan," kata Andi Arief mengakhiri.
Mengapa Darmijal nangis?
Karena janjikan Moeldoko 9 Maret data KLB abal2 bisa didaftarkan elektronik di kumham.
Saat mendaftarkan, data tidak bisa diinput. Karena perselisihan dari mulai pemecatan keabsahan peserta kongres dan jumlahnya di Mahkamah partai.
Puput harapan.— AndiArief_ID (@AndiArief_ID) March 10, 2021
Seperti diberitakan sebelumnya, dalam konferensi pers pihak KLB Deli Serdang, Darmizal menangis sambil meminta maaf pada seluruh DPD dan DPC Partai Demokrat.
Permintaan maaf itu disampaikan lantaran saat itu di tahun 2015, para DPD dan DPC ini terkena peraturan yang mengharuskan mereka membayar sejumlah uang setiap bulannya.
"Hari ini saya pada seluruh DPC, seluruh DPD Partai Demokrat, meminta maaf. Saya bersalah, saya nggak tahu kalau akan lahir rezim diktator ini. Sungguh saya nggak tahu akan ada PO yang memberatkan kalian yang memberatkan kalian menyetor setiap bulan," kata Darmizal sambil tersedu-sedu.***