"Langkah yang dilakukan Pertamina sudah tepat, dengan menjamin kebutuhan BBM melalui penambahan dari kilang-kilang lain, seperti Kilang Cilacap lewat jalur laut," kata Kurtubi.
Lebih lanjut, pengamat energi yang juga pernah menjabat sebagai Anggota Komisi VII DPR periode 2014-2019 itu berpendapat bahwa Pertamina dapat mendatangkan kapal tangki raksasa untuk mengganti BBM yang hilang karena kebakaran tersebut.
"Pertamina punya kapal tangki raksasa yang biasa mangkal di Banten, Selat Sunda. Saat darurat kapal ini bisa dipanggil datang ke Jakarta untuk mengganti BBM yang hilang karena kilang terbakar," ujarnya.
Seperti diketahui, insiden kebakaran Kilang Balongan terjadi sekitar pukul 00.45 dini hari dengan kerugian mencapai 400 ribu barel.
Pertamina akan menyuplai kebutuhan bahan bakar masyarakat dari sejumlah kilang dan terminal BBM, di antaranya Kilang Cilacap dan Kilang Trans Pacific Petrochemical Indotama (TPPI).
Produksi Kilang Cilacap akan ditingkatkan sampai 300 ribu barel dan Kilang TPPI sebanyak 500 ribu barel.
Akibat kebakaran Kilang Balongan di Indramayu, Jawa Barat, PT Pertamina (Persero) mencatatkan kerugian sebanyak 400 ribu barel BBM.
Insiden kebakaran Kilang Balongan terjadi pada tangki T-301G sekitar pukul 00.45 dini hari. Saat itu kondisi cuaca sedang terjadi hujan lebat disertai petir.***