Baca Juga: Daftar Lengkap WNI yang Diobservasi di Natuna Terkait Virus Corona
Angka tersebut persis dengan presentase penduduk miskin di Kota Cirebon pada 2018 lalu, dan tentu akan menukik turun tiap tahunnya menyusul tren penduduk miskin di setiap kota di Jawa Barat yang selalu turun setiap tahun.
Meski sudah memasuki separuh masa jabatan, Yusuf belum mengetahui pasti penyebab menjamurnya kemiskinan. “Kami belum tahu pasti, hitungan dari BPS tak sebut apa faktornya,” ucapnya.
Kendati tak paham mengapa kemiskinan mendera kotanya, dia meyakini program wirausaha sebagai salah satu cara ampuh pengentasannya.
“Kami punya ekspektasi mencetak 1.000 wiraswasta setiap tahunnya, selain mengandalkan program pemprov Jawa Barat,” kata Yusuf.
Dia juga ingin setiap penduduk miskin yang mendapat program dari Pemprov Jawa Barat seperti program keluarga harapan (PKH), dan bantuan pangan nontunai (BPNT) untuk mengadu nasib sebagai wiraswasta.
”Itu yang bisa kami lakukan, karena selama ini belum ada arahan personal dari Pak Gubernur untuk mengentaskan kemiskinan. Kami masih mengekor kebijakan pusat,” ucapnya.
Masalah kemiskinan di kota Tasikmalaya jadi hal serius seiring mulai menjamurnya penduduk miskin sejak 2008. Saat itu, presentase kemiskinan di Kota Tasikmalaya mencapai 26,08 persen.***