Profil Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Perempuan Asal Garut Pejuang Emansipasi Wanita Sunda

- 29 Maret 2023, 06:20 WIB
Peringati Hari Ulang Tahun, Google Doodle Tampilkan Lasminingrat Hari Ini 29 Maret 2023
Peringati Hari Ulang Tahun, Google Doodle Tampilkan Lasminingrat Hari Ini 29 Maret 2023 /Google Doodle /Goohle Doodle

Sang ayah, Raden Haji Muhamad Musa merupakan penghulu dan sastrawan dari tanah Sunda, serta pendiri sekolah Eropa.

Sekolah tersebut didirikan berasal dari pemikirannya tentang pentingnya pendidikan, terutama kaum perempuan. Anak laki-laki dan perempuan pribumi bersama-sama bersekolah di sekolah Eropa tersebut bersama dengan anak-anak Belanda.

Diketahui, Lasminingrat diasuh oleh sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda bernama Leyson Norman kala itu.

Baca Juga: Ini 8 Cara Memaksimalkan Sholat dan Puasa Selama Ramadhan 2023

Berkat asuhan tersebut, Lasminingrat menjadi perempuan yang mahir dalam menulis bahasa Belanda hingga akhirnya ia memiliki cita-cita untuk memajukan peran perempuan Nusantara. Lasminingrat memiliki visi untuk menaikkan derajat perempuan, jauh sebelum era Dewi Sartika dan Kartini.

Peran Lasminingrat bagi Pendidikan Wanita Sunda

Pada 1879, Lasminingrat melalui buku-buku bahasa Sunda hingga pendidikan moral, mulai mendidik anak-anak. Ia pun menyelipkan cerita dari bahasa asing yang disesuiakan dengan budaya Sunda, serta bahasa yang lebih mundah.

Selanjutnya, pada tahun 1907, Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri di Pendop Garut yang dibuka terbatas. Sekolah tersebut awalnya hanya dikhususkan bagi para bangsawan lokal dan priayi dengan materi baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih Hari Kedelapan, Dilengkapi Niat Shalat Witir

Pada 1911, Sakola Kautamaan Istri yang didirikan Lasminingrat pindah ke Jalan Ranggalawe dan mulai berkembang pesat, dengan jumlah murid 200 orang dan lima kelas. Pada tahun selanjutnya, Lasminingrat mendirikan lagi Sakola Istri di bangunan yang kini menjadi SMA 11 Garut.

Sementara itu, Sakola Kautamaan Istri pun akhirnya disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1913, kemudian pada 1934 mulai membuka cabang di Kota Wetan, Bayombong dan Cikajang.

Halaman:

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x