Profil Lasminingrat yang Jadi Google Doodle Hari Ini, Perempuan Asal Garut Pejuang Emansipasi Wanita Sunda

- 29 Maret 2023, 06:20 WIB
Peringati Hari Ulang Tahun, Google Doodle Tampilkan Lasminingrat Hari Ini 29 Maret 2023
Peringati Hari Ulang Tahun, Google Doodle Tampilkan Lasminingrat Hari Ini 29 Maret 2023 /Google Doodle /Goohle Doodle

PR DEPOK - Raden Ayu Lasminingrat atau Lasminingrat muncul dalam Google Doodle hari ini Rabu, 29 Maret 2023.

Kemunculan Lasminingrat dalam tampilan Google Doodle hari ini ternyata bertepatan dengan hari ulang tahunnya yang tepat jatuh pada Rabu, 29 Maret 2023.

Lantas, siapa sosok Lasminingrat? Bagaimana perannya untuk kemajuan wanita di Indonesia, khususnya Sunda? Berikut PikiranRakyat-Depok.com telah merangkum informasi profil singkat dari Lasminingrat yang menjadi Google Doodle hari ini.

Baca Juga: Jadwal Latihan Persib Pindah Saat Puasa, Luis Milla Merasa Tidak Ada Masalah dengan Programnya

Profil Lasminingrat

Lasminingrat merupakan perempuan dan pejuang emansipasi yang berasal dari kota dengan julukan kota Intan, yaitu Garut, Jawa Barat.

Beliau lahir di Garut pada 29 Maret 1854 dan tutup usia ada 10 April 1948, tepat di usia 94 tahun.

Selain dikenal sebagai sosok pejuang emansipasi wanita, Lasminingrat juga merupakan pelopor pendidikan pendiri Sakola Kautamaan Istri (sekolah keutamaan perempuan), serta aktivis perempuan dari tanah Sunda.

Baca Juga: Jadwal Acara TV Hari Ini Rabu, 29 Maret 2023: Trans TV, SCTV, dan NET TV, Ada Film 'Line of Duty'

Lasminingrat merupakan anak pertama dari pasangan Raden Haji Muhamad Musa dan Raden Ayu Ria. Beliau juga merupakan istri dari Bupati terakhir Kabupaten Limbangan setelah berubah nama menjadi Kabupaten Garut, yaitu Raden Adipati Aria Wiratanudatar VII.

Sang ayah, Raden Haji Muhamad Musa merupakan penghulu dan sastrawan dari tanah Sunda, serta pendiri sekolah Eropa.

Sekolah tersebut didirikan berasal dari pemikirannya tentang pentingnya pendidikan, terutama kaum perempuan. Anak laki-laki dan perempuan pribumi bersama-sama bersekolah di sekolah Eropa tersebut bersama dengan anak-anak Belanda.

Diketahui, Lasminingrat diasuh oleh sekretaris Jendral Pemerintah Hindia Belanda bernama Leyson Norman kala itu.

Baca Juga: Ini 8 Cara Memaksimalkan Sholat dan Puasa Selama Ramadhan 2023

Berkat asuhan tersebut, Lasminingrat menjadi perempuan yang mahir dalam menulis bahasa Belanda hingga akhirnya ia memiliki cita-cita untuk memajukan peran perempuan Nusantara. Lasminingrat memiliki visi untuk menaikkan derajat perempuan, jauh sebelum era Dewi Sartika dan Kartini.

Peran Lasminingrat bagi Pendidikan Wanita Sunda

Pada 1879, Lasminingrat melalui buku-buku bahasa Sunda hingga pendidikan moral, mulai mendidik anak-anak. Ia pun menyelipkan cerita dari bahasa asing yang disesuiakan dengan budaya Sunda, serta bahasa yang lebih mundah.

Selanjutnya, pada tahun 1907, Lasminingrat mendirikan Sakola Kautamaan Istri di Pendop Garut yang dibuka terbatas. Sekolah tersebut awalnya hanya dikhususkan bagi para bangsawan lokal dan priayi dengan materi baca, tulis, dan pemberdayaan perempuan.

Baca Juga: Keutamaan Shalat Tarawih Hari Kedelapan, Dilengkapi Niat Shalat Witir

Pada 1911, Sakola Kautamaan Istri yang didirikan Lasminingrat pindah ke Jalan Ranggalawe dan mulai berkembang pesat, dengan jumlah murid 200 orang dan lima kelas. Pada tahun selanjutnya, Lasminingrat mendirikan lagi Sakola Istri di bangunan yang kini menjadi SMA 11 Garut.

Sementara itu, Sakola Kautamaan Istri pun akhirnya disahkan oleh pemerintah Hindia Belanda pada tahun 1913, kemudian pada 1934 mulai membuka cabang di Kota Wetan, Bayombong dan Cikajang.

Lasminingrat pun diberikan penghargaan atas perannya yang sangat besar untuk membangun pendidikan, khususnya untuk perempuan tanah Sunda oleh pemerintah kolonial.

Baca Juga: Doa Hari Ketujuh Puasa Ramadhan, Dilengkapi Huruf Arab, Latin, dan Terjemahan

Lasminingrat aktif sebagai tokoh pendidikan dan penggerak emansipasi wanita hingga usianya yang ke-80.

Sementara pada masa penjajahan Jepang, Sakola Kautamaan Istri yang didirikannya berubah nama menjadi Sekolah Rakyat, di mana laki-laki mulai diterima sebagai siswa di sana.

Lasminingrat meninggal di usia 94 tahun pada 10 April 1948 dan dimakamkan di belakang Masjid Agung Garut.

Perjuangannya untuk memajukan kaum wanita di Sunda dan mewujudkan pendidikan akhirnya diteruskan oleh kerabatnya.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Adzan Subuh Hari Ini, 29 Maret 2023 di Kota Palangkaraya dan Kota Banjarmasin

Lasminingrat dan Pahlawan Nasional

Sebelumnya, kembali pada 18 Juli 2007, Lasminingrat pernah diusulkan untuk menjadi Pahlawan Nasional.

Namun, Kementerian Sosial (Kemensos RI) pada Desember 2010, menunda pengajuan tersebut karena ada beberapa data yang harus dilengkapi.

Lalu pada 2021, Pemkab Garut kembali mengusulkan Lasminingrat sebagai Pahlawan Nasional. Namun, pengajuan tersebut kembali tertunda pada 2023 dan akan kembali diusulkan pada 2024, karena adanya berkas yang harus diperbaiki.

Baca Juga: Jadwal Imsakiyah 7 Ramadhan, 29 Maret 2023: Khusus Wilayah Kota Surakarta, Semarang, dan Salatiga

Meski belum memiliki julukan Pahlawan Nasional, nama Lasminingrat yang menjadi Google Doodle hari ini tetap menjadi pahlawan untuk wanita Sunda, khususnya di Garut.

Nama Lasminingrat pun diabadikan sebagai nama gedung, yaitu Gedung R.A Lasminingrat (Gedung Wanita) yang dibangun pada 2017 dan terletak di Jalan A. Yani, tepat di depan SMPN 2 Garut.

Itulah informasi profil dari Raden Ayu Lasminingrat yang menjadi Google Doodle hari ini Rabu, 29 Maret 2023.***

Editor: Nur Annisa


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x