Aksi Nekat Dua Wanita di Cianjur, Begal Taksi Online untuk Atasi Kesulitan Ekonomi

- 22 Juli 2023, 17:22 WIB
Ilustrasi begal. Dua wanita di Cianjur nekat membegal taksi online untuk mengatasi kesulitan ekonomi, begini kronologinya.
Ilustrasi begal. Dua wanita di Cianjur nekat membegal taksi online untuk mengatasi kesulitan ekonomi, begini kronologinya. /Pexels/Kindel/

PR DEPOK - Kisah mengejutkan datang dari Cibeber, Cianjur, di mana sepasang wanita yang diduga sebagai pasangan sesama jenis melakukan aksi pembegalan terhadap seorang sopir taksi online.

Yang membuat kejadian ini semakin unik adalah salah satu dari para pelaku masih di bawah umur. Alasannya, mereka melakukan tindakan begal karena terdesak oleh kondisi ekonomi yang sulit.

Kapolres Cianjur, AKBP Aszhari Kurniawan, mengungkapkan bahwa kejadian ini terjadi pada Jumat, 21 Juli 2023, sekitar pukul 2.30 WIB, setelah menerima laporan dari masyarakat. Petugas dari Polsek Cibeber dan Polres Cianjur bergerak cepat untuk mengungkap kasus ini yang, menurut mereka, unik dan jarang terjadi, terutama di Cianjur, di mana para pelaku dan korban juga adalah wanita.

"Pengungkapan ini berdasarkan laporan hasil dari masyarakat dan diamankan oleh Polsek Cibeber dan Polres Cianjur, jadi ada fakta yang unik yang mungkin baru terjadi di Indonesia, setidaknya baru terjadi di Cianjur fakta uniknya diduga pelaku ini dua orang perempuan dan korbannya juga kebetulan perempuan," kata Azshari di Mako Polres Cianjur dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PikiranRakyat.com, pada Jumat, 21 Juli 2023.

Baca Juga: Rekomendasi Bakso di Gorontalo yang Enaknya Pol. Dijamin Bikin Ketagihan

Korban dalam kejadian ini adalah Geyflin Trise, seorang sopir taksi online berusia 45 tahun. Sementara itu, tersangka yang berinisial NA berusia 18 tahun dan berasal dari Cianjur, serta NP berusia 17 tahun dan berasal dari Bogor. Saat penangkapan, petugas menyita sejumlah barang bukti, termasuk sebilah sangkur bergerigi, satu pisau belati bergagang kayu, satu palu bergagang warna hitam, satu kunci L, tas ransel, handuk, dan sejumlah barang lainnya.

"Barang bukti yang diamankan satu bilah sangkur bergerigi, kemudian satu buah pisau belati bergagang kayu, satu buah palu bergagang warna hitam, satu buah kunci L, ada tas ransel, handuk dan sebagainya," katanya.

Berdasarkan penuturan Kapolres Azshari, modus operandi yang digunakan oleh pelaku adalah berpura-pura menjadi penumpang taksi online. Setelah naik ke dalam mobil korban, mereka meminta sopir untuk mengantarkannya ke suatu tempat di Daerah Cibeber, namun ketika sampai di lokasi yang sepi, mereka menuntut agar sopir berhenti. Namun, korban menolak untuk berhenti di tempat yang sepi dan mencari tempat yang ramai.

"Setelah dapat dan mempersiapkan segala sesuatunya kemudian pelaku naik di titik jemput di Kawasan Pasir Jambu Bogor, dan meminta diantar ke suatu tempat di Daerah Cibeber, namun pelaku meminta turun di tempat kosong, akan tetapi driver online tersebut menolak untuk berhenti di tempat kosong dan berusaha mencari tempat keramaian," katanya.

Baca Juga: Polandia Ingin Menginvasi Belarus, Ini Tanggapan Vladimir Putin

Akibat penolakan ini, kedua pelaku menyerang korban dengan menusuknya di beberapa bagian tubuhnya, menyebabkan korban menderita 10 luka tusukan. Meskipun dalam kondisi terluka, Geyflin Trise tetap berusaha mempertahankan kendaraannya dan berteriak meminta bantuan hingga akhirnya warga sekitar datang untuk menolong dan menangkap pelaku.

"Namun sang driver online ini tetap mempertahankan mobilnya sampai di satu titik, hingga akhirnya ada warga yang ada di situ sehingga berteriak minta tolong, warga menghubungi Polsek diamankanlah pelaku," katanya.

Kasus ini menimbulkan kecurigaan karena ada dugaan bahwa para pelaku merupakan pasangan sesama jenis. Hal ini didasarkan pada komunikasi antara mereka yang tampak mencurigakan.

Ketika ditanya oleh penyidik, mereka mengakui hubungan tersebut, namun juga menyatakan bahwa adanya sakit hati antara mereka, yang kemungkinan merupakan alasan mereka melakukan aksi kejahatan ini untuk melampiaskan perasaan negatif mereka terhadap pasangan sesama jenis mereka yang sebelumnya.

Baca Juga: Top Markotop! Ini 7 Rekomendasi Bakso Enak di Daerah Soreang, Kabupaten Bandung

"Pada saat penyidik menanyakan hubungan mereka, mereka pun membenarkan bahkan pelaku juga diduga sakit hati, terhadap pasangan sesama jenis yang sebelumnya sehingga ingin melampiaskan kepada orang lain," katanya.

Geyflin Trise sendiri menyatakan bahwa awalnya pelaku yang berpura-pura menjadi penumpang terlihat bersikap manis dan ramah. Namun, dalam hati ia merasa curiga. Saat ia menyatakan akan melakukan panggilan video dengan temannya, para pelaku langsung mengancamnya dengan menyodorkan sebilah sangkur ke leher Geyflin. Meskipun dalam keadaan terdesak, korban berhasil mempertahankan kendaraannya.

Setelah berhasil merebut senjata pelaku, Geyflin Trise melarikan diri dari mobil dan berteriak meminta pertolongan. Namun, para pelaku berusaha memutar balikkan fakta dengan menuduh Geyflin sebagai pembegal. Hanya setelah polisi tiba dan menyelidiki lebih lanjut, kebenaran pun terungkap bahwa Geyflin adalah korban dalam kejadian ini.

"Dari awal anaknya ngomong manis banget, ramah seperti itu, tapi saya juga sempat ada rasa curiga, saya juga sempat bilang mau video call sama temen pas saya dimatiin saya bilang mau bawa ke kantor polisi, saya langsung ditodong pakai sangkur di leher, dia bilang mati loh," katanya.

Baca Juga: Nyari Nasi Goreng Di Malang? Boleh, Nih Mampir ke 5 Warung Nasi Goreng Ini Dijamin Kenyang

Kasus ini menurut Pasal 365 ayat 4 KUHP dapat menjerat para pelaku dengan ancaman hukuman berat, yaitu hukuman penjara seumur hidup atau 20 tahun penjara.

"Saya tau Tuhan pada waktu itu kasih saya kekuatan, saya bisa tarik itu senjatanya, mobil juga dalam keadaan berjalan, yang pelaku kecil itu sambil menusuk di sekujur tubuh saya, dia nyuruh berhenti, katanya berhenti gak? Saya disuruh berhenti malah makin saya gas, kalau saya berhenti di situ saya mati karena di situ tempatnya sepi saya mau cari tempat yang ramai," katanya.

"Saya ambil dulu senjatanya biar ga kena leher baru saya buka pintu langsung lompat, terus pelaku yang kecil langsung lompat ke bangku sopir mau bawa mobil saya, saya teriak begal-begal, saya samperin ke mobil saya, keluar dari mobil saya, langsung dia lari," ucapnya.

"Dia malah bilang saya pembegalnya saya yang mau merampok dia, jadi dibalikin faktanya gila ini aku yang berdarah," katanya.

Baca Juga: 5 Tanda Zodiak yang Berpikir Rasional Sebelum Bertindak, Ada yang Dewasa dan Seorang Pengamat

Setelah polisi datang, akhirnya bisa terungkap siapa yang menjadi pelaku dan siapa yang menjadi korban.

"Jadi pada saat itu masih bingung siapa yang begalnya karena kita saling tuduh, akhirnya sama Pak Polisi kemudian diketahui saya yang jadi korban," katanya.***

Artikel ini pernah tayang di Pikiran Rakyat dengan judul Butuh Uang, Dua Wanita di Cianjur Nekat Begal Sopir Taksi Online

Editor: Linda Agnesia

Sumber: Pikiran Rakyat


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah