Gempa Bumi 6,2 Magnitudo Guncang Garut, Simak Hasil Analisisnya

- 28 April 2024, 09:45 WIB
Ilustrasi gempa bumi magnitudo 6,2 Garut Jawa Barat. BMKG sebut gempa tersebut bukan gempa megathrust.
Ilustrasi gempa bumi magnitudo 6,2 Garut Jawa Barat. BMKG sebut gempa tersebut bukan gempa megathrust. /Pixabay/Paula

PR DEPOK - Analisis gempa bumi dipaparkan oleh Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) yang mengguncang wilayah Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan berkekuatan 6,2 magnitudo mengerucut pada dugaan adanya aktivitas Penunjaman.

Muhammad Wafid, Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM, menjelaskan bahwa gempa bumi ini disebabkan oleh aktivitas penunjaman atau gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik.

Hal itu berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman, dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat, dan GFZ Jerman.

Baca Juga: Berikut 9 Soto Favorit dan Terenak di Boyolali, Ramai Pembeli

“Berdasarkan posisi lokasi pusat gempa bumi, kedalaman dan data mekanisme sumber dari BMKG, USGS Amerika Serikat dan GFZ Jerman," kata Pelaksana Tugas Kepala Badan Geologi Kementerian ESDM Muhammad Wafid dalam keterangan yang diterima di Bandung, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari Antara.

"Maka kejadian gempa bumi ini diakibatkan oleh aktivitas penunjaman atau dapat disebut juga gempa bumi intraslab dengan mekanisme sesar naik,” ujarnya.

Dilaporkan Badan Geologi bahwa di wilayah pesisir Jawa Barat selatan kebanyakan posisinya berupa dataran pantai yang berbatasan dengan morfologi perbukitan bergelombang hingga perbukitan terjal pada bagian utara.

Dia mengatakan bahwa lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah yang cukup luas di Jawa Barat.

Baca Juga: Vivo X80 Pro vs POCO F4 GT: Dual Smartphone Snapdragon 8 Gen 1, Simak Perbandingan Spesifikasinya

“Lokasi pusat gempa bumi terletak di laut pada kedalaman menengah sehingga guncangan terasa pada daerah cukup luas di Jawa Barat,” kata dia.

Secara umum, wilayah ini terdiri dari endapan Kuarter yang meliputi aluvial pantai, aluvial sungai, batuan rombakan gunung api muda seperti breksi gunung api, lava, dan tufa, serta batuan berumur Tersier yang terdiri dari batuan sedimen dan batuan rombakan gunung api.

Pada 27 April 2024 pukul 23.29 WIB, BMKG mencatat gempa bumi berkekuatan 6,2 magnitudo yang mengguncang wilayah Samudra Hindia.

Gempa bumi itu berpusat pada 8,42 derajat lintang selatan, 107,26 derajat bujur timur atau 151,7 kilometer barat daya Kabupaten Garut, Jawa Barat dengan kedalaman 70 kilometer.

Baca Juga: 7 Iga Bakar Terenak di Kota Bandung yang Harus Dicoba, Porsinya Lebih Banyak

Data dari The United States Geological Survey (USGS) Amerika Serikat menyatakan bahwa pusat gempa bumi berada pada koordinat 107,272 derajat bujur timur dan 8,110 derajat lintang selatan, memiliki magnitudo 6,1 pada kedalaman 68,3 kilometer.

Dari data yang diperoleh dari Geo Forschungs Zentrum (GFZ) Jerman, terungkap bahwa titik pusat gempa bumi terjadi pada koordinat 107,41 derajat bujur timur dan 7,88 derajat lintang selatan, dengan magnitudo 6,1 dan kedalaman 67 kilometer.

BNPB melaporkan bahwa gempa ini telah menimbulkan korban luka-luka dan merusak bangunan di beberapa wilayah, seperti Kabupaten Garut, Tasikmalaya, Sukabumi, Bandung Barat, Ciamis, Bandung, Pangandaran, Purwakarta, Sumedang, dan Kota Tasikmalaya.

Menariknya, meskipun pusat gempa berada di laut, tidak terjadi tsunami karena tidak ada perubahan signifikan pada dasar laut, hal ini diungkapkan oleh Wafid.

***

Editor: Dini Novianti Rahayu

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah