PR DEPOK - Viral sebuah unggahan beredar di media sosial Facebook, terkait vaksin Covid-19 yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi).
Nama Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko ikut dibicarakan dalam unggahan tersebut, pada Rabu, 13 Januari 2021.
Pada unggahan tersebut, Moeldoko diklaim menyatakan bahwa vaksin yang disuntikkan kepada Presiden Jokowi yakni berbeda dengan vaksin yang diberikan untuk masyarakat.
Baca Juga: Jadwal Program Belajar dari Rumah oleh Kemendikbud yang Tayang di TVRI pada Kamis 14 Januari 2021
Pada unggahan itu juga menautkan sebuah situs dengan konten berita media yang berjudul "Jenderal Moeldoko Angkat Bicara, Vaksin Untuk Presiden Jokowi Beda dengan yang Tersebar?"
Akan tetapi, apakah benar Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memberikan pernyataan itu?
Dilansir Pikiran Rakyat Depok dari Antara, berikut penjelasan:
Baca Juga: Ramalan Zodiak Hari Kamis, 14 Januari 2021: Aries, Ini Waktu yang Baik Untuk Memulai Hubungan
Penelusuran yang didapatkan, tidak ditemukan pernyataan Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko yang menyatakan bahwa vaksin yang diberikan kepada Presiden Joko Widodo berbeda dengan vaksin yang akan diterima oleh masyarakat.
Sebelumnya Moeldoko justru menyatakan bahwa prosedur vaksinasi Presiden Jokowi tidak berbeda dengan masyarakat banyak, pada 4 Januari 2021.
"Presiden sama, tidak ada bedanya, karena prosedurnya sama. Mungkin petugas datang, tinggal buka (lengan), jebret (suntik), selesai," ujar Moeldoko.
Baca Juga: Dukung Penunjukan Listyo Sigit sebagai Calon Kapolri, PBNU: Patut Disambut Baik
Presiden Joko Widodo menjadi orang pertama yang menerima vaksin Covid-19 di Indonesia dan mulai dilakukan pada Rabu, 13 Januari 2021.
Vaksinasi Covid-19 yang diberikan kepada Presiden Jokowi itu dilakukan di teras Istana Merdeka Jakarta.
Petugas yang menyuntikkan atau vaksinator untuk Presiden Jokowi adalah Wakil Ketua Dokter Kepersidenan Abdul Mutalib.
Baca Juga: Tegur Raffi yang Abai Prokes Usai Vaksinasi Covid-19, Sherina: Anda Dipilih Karena Followers Banyak
Presiden Jokowi melewati sejumlah pemeriksaan untuk mengetahui kelayakan disuntik vaksin, seperti pemeriksaan tekanan darah dan suhu tubuh, sebelum dinyatakan layak untuk divaksin.***