DEPOK, (PR).- Kanker Serviks menjadi salah satu kanker yang ganas dan telah menyebabkan banyak orang meninggal dunia. Hal ini berdasarkan data yang dikeluarkan oleh Globoca dengan menyatakan bahwa terdapat 32.469 kasus penyakit tersebut dan 18.279 di antaranya meninggal dunia yang terjadi di Indonesia.
Guna menekan dan mengobati kanker serviks ini, tiga orang mahasiswi Universitas Indonesia (UI) Depok berhasil menemukan alternative obat alami yang berasal dari racun duri ikan Lionfish. Ketiga mahasiswi itu adalah Mustika Sari, Sarah Salsabila, dan She Liza Noer yang berasal dari jurusan Teknik Bioproses, Fakultas Teknik, Universitas Indonesia.
“Berangkat dari permasalahan tersebut, kami menggali literatur terkait penggunaan lionfish sebagai alternatif obat dari bahan alam. Terlebih lagi, pengobatan melalui kemoterapi juga belum sepenuhnya efektif karena efek samping yang dihasilkannya," kata Mustika seperti diberitakan wartawan Pikiran Rakyat Bambang Arifianto.
Ikan lionfish dipilih sebagai bahan alternatif karena racun durinya mengandung peptida yang memiliki aktivitas antiproliferatif terhadap sel kanker dengan mekanisme induksi apoptosis, yaitu proses penghambatan proliferasi sel kanker secara selektif.
Sejarah Pembangunan Masjid Kubah Emas Depok, Termegah di Asia Tenggara
"Melalui uji laboratorium, hasil menunjukkan bahwa racun lionfish berhasil membunuh sel kanker,” tutur Mustika.
Untuk mendapatkan protein yang memiliki sifat apoptosis terhadap sel kanker serviks, tiga mahasiswa tersebut mengestraksi racun duri lionfish yang kemudian dimurnikan dengan presipitasi ammonium sulfat dengan proses pemanasan. Ekstrak racun dari duri lionfish yang telah didapat kemudian diujikan secara in vitro terhadap sel kanker.
Ikan Lionfish juga menjadi penyebab kerugian bagi para nelayan, dimana Lionfish menjadi salah satu spesies Invasif dengan tingkat reproduksi dan distribusi yang tinggi sehingga menyebabkan ledakan populasi hingga 700 persen. Ledakan populasi tersebut menyebabkan ketidakseimbangan ekosistem dan penurunan populasi ikan lokal sehingga dapat merugikan nelayan.
Penelitian itu diharapkan dapat menjadi solusi untuk alternatif pengobatan kanker serviks berbahan alam serta dapat mengatasi permasalahan invasi lionfish di beberapa perairan sehingga tidak mengganggu keseimbangan ekosistem.