Sepekan Konfirmasi Kasus Pertama Virus Corona, Mohammad Idris: Depok Aman Tidak Ada yang Baru

11 Maret 2020, 12:31 WIB
Wali Kota Depok Mohammad Idris /Amir Faisol/PR

PIKIRAN RAKYAT - Wali Kota Depok Mohammad Idris menegaskan kotanya sudah tidak terdapat tambahan kasus positif virus corona setelah sepekan lalu 2 warganya positif terkonfirmasi SARS-CoV-2.

Menurut Idris, saat ini Kota Depok masih aman untuk dikunjungi hal ini terbukti ketika dirinya masih sering menerima tamu dari Jakarta dan Bekasi menunjukkan bahwa daerahnya aman dari epidemi wabah bernama resmi SARS-CoV-2 itu.

Idris mengatakan kasus COVID-19 secara nasional memang terus bertambah bahkan Selasa, 10 Maret 2020 mencapai 27 kasus.

Baca Juga: Ridwan Kamil Targetkan November 2020 Revitalisasi Sungai Citarum Selesai

Namun, hingga saat ini belum ada bocoran informasi bahwa warga Kota Depok ada yang terjangkit SARS-CoV-2 selain dua kasus 01 dan 02 sejak Senin, 2 Maret 2020 pekan lalu.

Demikian disampaikan Mohammad Idris saat ditemui Pikiranrakyat-depok.com usai meluncurkan program KIR Elektronik di kantor Dinas Perhubungan Kota Depok Rabu, 11 Maret 2020.

"Depok tidak ada yang baru. Kalau nasional (27 0rang positif COVID-19) itu kewenangan dari jubir presiden. Sekarang daerah juga sudah tidak disebutkan. Pokonya nasional berytambah menjadi 27 orang. Saya tidak informasi bisikan dan lain lain (Kota Depok bertambah)," kata Mohammad Idris.

Baca Juga: Kenaikan Iuran BPJS Resmi Dibatalkan, Bambang Soesatyo: Apresiasi dengan Putusan MA

Dikatakan Idris, pihaknya terus melakukan koordinasi dengan Kementerian Kesehatan terkait penanganan kasus COVID-19.

Idris pun meminta agar seluruh pihak tekait untuk hati-hati menyampaikan informasi berkaitan dengan kasus virus corona.

Secara struktur pemerintahan, pemerintah pusat akan menyampaikan langsung kepada dirinya selaku pimpinan daerah berkaitan informasi terbaru dari kasus virus corona.

Baca Juga: Valencia vs Atalanta, Quattrick Josep Ilicic Loloskan La Dela ke Perempat Final Liga Champions

"Kalau (pemerintah pusat red.) daerah menyampaikan langsung kepada saya sebagai kepala daerrah," ujarnya.

Lebih jauh, Idris menyampaikan crisis center yang dibentuknya setelah daerahnya mengonfirmasi kasus pertama sejak Senin, 2 Maret 2020 lalu sudah ada 10 orang yang melapor ke hotline 112.

Namun Idris memastikan laporan warga yang masuk melalui hotline 112 itu semuanya tidak ada kaitannya dengan gejala COVID-19.

Baca Juga: RB Leipzig vs Tottenham, Gol Sabitzer dan Forsberg Memastikan Satu Tiket Perempat Final untuk Die Rotten

"(Laporan) ke crisis center ada 10 orang semua sehat. Laporan mereka saya minta diperiksa khawatir (SARS-CoV-2)," terangnya.

Sebelumnya diberitakan oleh Pikiranrakyat-depok.com, Pemerintah Kota Depok merinci terdapat 58 warga yang masuk katagori Orang dalam Pemantauan (ODP) virus corona atau SARS-CoV-2 setelah seminggu yang lalu daerah ini mengonfirmasi dua warga positif COVID-19.

58 orang tersebut masih menunggu hasil uji spesimen dari Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan (Balitbangkes) Kementerian Kesehatan di Jakarta.

Baca Juga: Tanguy Ndombele Dikritik Pedas oleh Sang Pelatih, Jamie Carragher: Saya Setuju dengan Perkataan Jose Mourinho

Kendati masih menunggu hasil uji spesimen dari Balitbangkes, seluruh ODP tersebut saat ini masih beraktivitas di rumahnya masing-masing.

Pemantauan juga dilakukan secara intens oleh dokter dari masing-masing puskemas di kediaman mereka. ***

Editor: Billy Mulya Putra

Tags

Terkini

Terpopuler