Tak Punya Smartphone untuk Belajar di Rumah, Siswa di Depok Dapat Bantuan

19 April 2020, 18:52 WIB
ILUSTRASI smartphone.* / FREE-PHOTOS/PIXABAY/

PIKIRAN RAKYAT - Program belajar daru rumah tidak selamanya berjalan dengan baik. Terkadang guru dan murid juga merasa kesulitan.

Kedua belah pihak harus menemui keterbatasan gadget yang dimiliki dan juga kemampuan untuk senantiasa menyediakan biaya pulsa kuota pada saat belajar di rumah.

Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan pun telah meluncurkan program televisi "Belajar dari Rumah" bekerja sama dengan kanal TV nasional, TVRI.

Setiap harinya, TVRI menyediakan layanan streaming untuk siswa dari tingkat PAUD hingga SMA agar bisa tetap belajar dari rumah tanpa kesulitan dengan keterbatasan yang dimiliki.

Baca Juga: Carut Marut Bansos PSBB, Wali Kota Depok Sebut Ada Warga di Komplek Elite Masuk Pendataan

Baru-baru ini pun, untuk menghilangkan keterbatasan dalam kegiatan belajar dari rumah, tujuh siswa di Tapos, Depok mendapatkan bantuan masing-masing satu smartphone untuk menunjang kegiatan belajar di rumah selama pandemi virus corona.

Bantuan tersebut didapatkan Bhabinkamtibmas Tapos Bripka Asep dari salah seorang dermawan di Depok.

Semula, Asep mendapat informasi bahwa siswa SMP Islam Nur Rizki tetap memaksakan ingin masuk ke sekolah lantaran terkendala alat komunikasi. Tujuh siswa tersebut termasuk dalam kategori masyarakat kurang mampu.

Hal itu disampaikan Asep saat dikonfirmasi Pikiranrakyat-depok.com Minggu, 19 April 2020.

Baca Juga: Kisah Guru Berkeliling Mengajar ke Rumah Murid karena Tak Semua Punya Smartphone dan TV

"Selain smartphone, kami beri kuota dan nomornya jadi tinggal pakai saja," kata Asep.

"Selain itu, kami akan selalu berupaya agar siswa-siswa ini tetap belajar di rumah. Kita akan cari jalan. Sesuai anjuran pemerintah," katanya.

Lurah Tapos Tri Sutanto menyebut, awalnya siswa itu meminta izin untuk belajar di sekolah, tetapi tidak diizinkan karena ada larangan berkegiatan yang sifatnya normatif.

Tri memastikan, sejumlah siswa tersebut memang tidak termasuk golongan keluarga kurang mampu.

Baca Juga: Board Game Ramalkan Pandemi Corona, Jadi Medium Belajar Cara Cegah Penularan

"Akhirnya kita cari bantuan. Kami sudah mengobrol dengan kepala sekolah dan alhamdulillah mitra-mitra kami mau membantu saudara kita yang kesusahan. Alhamdulillah, mitra kami punya jejaring. Tujuh orang sudah dapat smartphone," tutur Tri.

Sebelumnya, Wali Kota Depok Mohammad Idris telah memperpanjang masa pembelajaran jarak jauh bagi seluruh siswa dari 30 Maret sampai 30 April 2020.

Imbauan itu ditetapkan Mohammad Idris dalam surat edaran bernomor: 420/142-Huk/Disdik yang ditandatangani Rabu 25 Maret 2020.

Surat edaran terbaru yang dikeluarkan Mohammad Idris menindaklanjuti surat edaran sebelumnya yakni Surat Keputusan Wali Kota Depok Nomor: 360/ 137/Kpts/DPKP/Huk/2020 Tahun 2020 tentang Penetapan Status Tanggap Darurat Bencana Corona Virus Disease 2019.

"Dengan ini Pemerintah Daerah Kota Depok memutuskan untuk memperpanjang masa belajar di rumah bagi peserta didik PAUD/TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA dan Lembaga Pendidikan Non Formal di Kota Depok mulai tanggal 30 Maret sampai dengan 11 April 2020," tulis Mohammad Idris dalam surat edaran terbarunya yang diterima Pikiranrakyat-depok.com Rabu 25 Maret 2020.

Baca Juga: Cek Fakta: Dikabarkan Mertua Putra Nababan Meninggal, Simak Faktanya

Perpanjangan masa belajar dari rumah menyebabkan siswa dan orang tua serta pihak sekolah untuk terus berpikir bagaimana cara agar kebutuhan pendidikan bagi para siswa tetap terpenuhi karena lebih dari 1 bulan kegiatan belajar mengajar di sekolah diberhentikan.

Menanggapi inisiatif yang terjadi di Depok, Wakil Wali Kota Depok Pradi Supriatna mengatakan sikap dermawan itu patut dicontoh.

Apalagi, bantuan berkaitan dengan penunjang siswa untuk belajar selama masa pandemi Covid-19.

Menurut Pradi Supriatna, saat pandemi Covid-19, bantuan yang dibutuhkan tidak hanya bantuan sosial yang bersifat pangan. Namun juga menyangkut kelangsungan generasi bangsa dalam menimba ilmu.

"Tetap konsentrasi di rumah jangan berkumpul kumpul-kumpul tidak tepat yang akhirnya berpeluang terkena dampak Covid-19. Semoga semakin giat belajar," kata Pradi Supriatna saat dikonfirmasi Pikiranrakyat-depok.com Minggu 19 April 2020.***

Editor: Yusuf Wijanarko

Tags

Terkini

Terpopuler