Dalam pernyataannya, Teddy membandingkan Risma dengan ormas FPI ketika keduanya dianggap telah melakukan kesalahan.
Menurutnya, perkataan publik yang membela Risma bertolak belakang dengan apa yang dikatakan pada saat menyalahkan FPI.
Baca Juga: Sinopsis Film The Transporter Refueled, Aksi Mantan Tentara Bayaran Jalani Misi Melawan Mafia Rusia
Publik yang kala itu menyalahkan FPI tak peduli dengan fakta bahwa FPI banyak melakukan aksi sosial. Sementara, ketika kritik ramai-ramai dilontarkan pada Risma, sebagian publik membela dengan mengatakan bahwa Risma membantu banyak orang.
“Ketika FPI melakukan kesalahan, ada yg membela bhw FPI banyak membantu org, kalian bilang, salah ya salah,” ujar Teddy Gusnaidi dalam cuitannya, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com.
Namun, lanjutnya, ketika yang membuat kesalahan ada Risma, tak sedikit yang membela dengan mengatakan Risma kerap membantu sesama.
Baca Juga: Sinopsis Ikatan Cinta 11 Januari 2021, Cinta Al dan Andin Akan Terusik Pria Lain di Universitas?
“Ketika Bu Risma melakukan kesalahan, kalian bilang, bu risma banyak membantu org. Kalian tdk suka argument pembela FPI, tapi gunakan argumen itu utk membela bu risma #Adil,” lanjutnya.
Sikap Tri Rismaharini yang kerap blusukan menyusuri jalan-jalan untuk mencari tunawisma ini kerap menuai pro dan kontra.
Ketika FPI melakukan kesalahan, ada yg membela bhw FPI banyak membantu org, kalian bilang, salah ya salah. Ketika Bu Risma melakukan kesalahan, kalian bilang, bu risma banyak membantu org.
Kalian tdk suka argument pembela FPI, tapi gunakan argumen itu utk membela bu risma. #Adil— Teddy Gusnaidi (@TeddyGusnaidi) January 9, 2021
Banyak publik yang mengapresiasi langkah Mensos baru tersebut, namun tak sedikit pula yang menilai bahwa Risma terlalu banyak pencitraan dan tak fokus pada tugas barunya sebagai Mensos.***