Baca Juga: Cegah Tradisi Tari Panen Punah, Museum Tari Hyang Dedari Dibangun Di Bali
Sehingga petugas Puskesmas dapat mengidentifikasi area yang memiliki angka bebas jentik yang rendah dan kemudian menindaklanjutinya.
Tim Pengmas FKUI terdiri atas drg Agus Sugiharto, MARS, dr Levina Chandra Khoe, MPH, dr Muhammad Aji Muharrom, dr Dani Muhamad Trianto, dan Reza Haryo Yudanto.
Lebih lanjut, dalam kegiatan seminar tim Pengmas juga menjelaskan langkah-langkah penggunaan aplikasi Healthpoint dimulai dari login hingga memasukkan data rumah yang dikunjungi, mengunggah foto, hingga mendapatkan rekapan laporan rumah yang dikunjungi.
Baca Juga: Tim Arkeolog UI Lakukan Digitalisasi Museum Puro Mangkunegaran Surakarta
Kader Jumantik dapat langsung mencetak laporan tersebut untuk diberikan kepada koordinator kader.
“Dengan adanya aplikasi ini, kader dapat lebih mudah dalam memasukkan data dan menghasilkan laporan; sementara dari sisi petugas Puskesmas, aplikasi ini akan memudahkan pemetaan wilayah yang berisiko terhadap DBD," ujar Levina.***