PIKIRAN RAKYAT - Meski dinobatkan sebagai kota sehat sedari 2013 hingga 2019 oleh Kementerian Kesehatan, nyatanya tak membuat Kota Depok bersih dari kasus penyakit demam berdarah (DBD).
Tren kasus DBD, bahkan cenderung naik sebelum tahun 2020 dengan temuan kasus mencapai ratusan setiap tahunnya.
Dari data Dinkes Depok, tercatat ada 535 kasus DBD sepanjang 2017. Jumlah itu kemudian naik pada 2018 menjadi 892 kasus dan merenggut 1 korban jiwa.
Puncaknya pada tahun 2019, jumlah kasus DBD naik drastis hingga 2.200 kasus dan diperparah dengan temuan korban jiwa sebanyak 2 orang.
Ketua Dewan Kesehatan Rakyat (DKR) Depok, Roy Pengharapan menilai tingginya tren kasus DBD ditengarai karena belum maksimalnya kinerja dinas kesehatan (Dinkes) Depok.
Ada tiga hal yang luput dari cara Dinkes Depok menangani penyebaran penyakit DBD.
"Pertama, edukasi terhadap masyarakat belum maksimal. Kerja-kerja penyuluhan bahaya DBD tidak masif dan terkesan menggugurkan kewajiban saja," ucapnya saat ditanya oleh Pikiran-Rakyat.com.
Baca Juga: Bocah SD di Depok Terluka Setelah Gagalkan Pembegalan dengan Modus Dorong Motor