“Harus dibangun infrastruktur yang berdampak dan menunjang bagi pembangunan masyarakat. Misal bagaimana pemenuhan ruang terbuka hijau atau RTH sebagai pemenuhan hak ekologi,” ucapnya.
Untuk mewujudkan semuanya, dia butuh sosok wakil yang bisa saling mengisi kekurangan satu sama lain. “Yang jelas datang dari latar belakang pendidikan mumpuni dengan kompetensi diri yang bisa membangun kota secara adil. Lebih dari itu yang terpenting punya tingkat elektabilitas,” ujar Pradi.
Baca Juga: Marak Teror Bom, Gegana Brimob Gelar FGD dan Pastikan Depok Kondusif Jelang Pilkada 2020
Sementara itu, kesepakatan yang ada mengarah untuk Pradi disandingkan dengan kader terbaik atau pihak eksternal berdasarkan pilihan PDI-P. Kendati sudah sepakat, Pradi belum bisa menjamin bahwa apakah calon wakilnya berasal dari representasi partai banteng.
“Gerindra dengan PDI-P masih menjalin chemistry sembari membuka diri untuk kekuatan politik lain. Misal 4 partai yang tergabung dalam koalisi tertata maupun Golkar dan PSI. Akhir keputusan ada di Dewan Pimpinan Pusat (DPP). Sekarang ini ibaratnya, di depan optimis, tapi di belakang demikian,” katanya.***