“Para senior dan alumni membangun imajinasi kepada para juniornya dengan pendekatan emosional yang memanfaatkan psikologis juniornya yang merasa tak mendapat ruang eksistensi di sekolah, sehingga dengan gampang saja juniornya terprovaksi dan melalukan tindakan irasional, cara paling gampang adalah menanamkan sentimen atau dendam terhadap lawan tawurannya,” ucapnya.***