Akibat Fenomena Panic Buyer, Harga Masker dan Hand Sanitizer di Depok Melonjak 300 Persen

- 7 Maret 2020, 18:08 WIB
MASKER di berbagai tempat di Indonesia telah habis.*
MASKER di berbagai tempat di Indonesia telah habis.* /Antara/

PIKIRAN RAKYAT - Kamar Dagang Indonesia (Kadin) Kota Depok mencatat harga masker dan cairan hand sanitizer telah mengalami kenaikan hampir 300 persen setelah daerah ini mengonfirmasi dua warganya positif terkonfirmasi virus corona atau Covid-19 sejak Senin, 2 Maret 2020.

Demikian disampaikan Kepala Kadin Kota Depok, M Miftah Sunandar kepada Pikiranrakyat-depok.com saat dihubungi melalui sambungan telepon pada Sabtu, 7 Maret 2020.

"Itu (masker dan hand sanitizer naik) hampir 300 persen itu," kata Miftah.

Miftah menyebut kenaikan masker ini juga sedikit banyak dipengaruhi oleh adannya penimbunan yang dilakukan oleh para oknum pengecer.

Baca Juga: Kepolisian Berencana Jual Masker Hasil Sitaan, Mahfud MD: Silahkan, Asal Bisa Tanggung Jawab 

Dampaknya, masker dan hand sanitizer menjadi langka di apotek-apotek di Kota Depok.

Pasalnya kata dia, berdasarkan penelusuran kadin, pabrik masker tidak pernah memainkan harga.

"Kita sudah kirim surat di Depok. Kita undang jangan sampai ada penimbunan untuk meng-up harga. Mereka juga positif. Yang nimbun itu bukan pabrik tapi pengecer," tuturnya.

Miftah juga mengimbau masyarakat untuk tidak khawatir secara berlebihan dengan memboyong kebutuhan masker dan hand sanitizer sehingga berdampak terhadap kenaikan harga.

"Imbauannya, saya mengajak masyarakat jangan khawatir, jangan berlebihan ketakutan tapi memang faktanya ada (warga terkonfirmasi virus corona) di Depok," ungkap Miftah.

Baca Juga: Dibuka Hari ini, Simak Syarat dan Cara Pendaftaran Penerimaan Anggota Baru Polri 

Diberitakan sebelumnya oleh Pikiranrakyat-depok.com, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir melakukan peninjauan terhadap persediaan stok pangan, obat-obatan, dan perlengkapan obat kesehatan di Gudang Bulog dan Kimia Farma pada Rabu, 4 Maret 2020.

Kunjungannya ke Bulog dan Kimia Farma menindaklanjuti fenomena panic buying yang dilakukan masyarakat setelah dua pasien asal Depok terkonfirmasi virus corona.

Warga Depok dan sekitarnya banyak membeli masker, hand sanitizer, dan makanan instan.

Hal itu menyebabkan habisnya stok barang-barang tersebut akibat pembelian berlebih dan penimbunan yang dilakukan oleh beberapa oknum.

Baca Juga: Imbas Kekhawatiran Publik Terhadap Virus Corona, Pendapatan Hotel di Depok Menurun Drastis 

Erick memberi beberapa instruksi kepada berbagai BUMN yang tertuang dalam Surat Edaran Nomor SE-1/MBU/03/2020 tentang Kewaspadaan terhadap Penyebaran Corona Virus Disease 2019 (COVID-19).

Surat edaran itu dibuat untuk menjaga stabilitas di tengah wabah virus corona dan memastikan operasi BUMN tetap berjalan.***

 

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x