Network
PR DEPOK - Pemerintah Kota (Pemkot) Depok, menegaskan target untuk pengelolaan sampah secara mandiri pada tahun 2024.
Dengan begitu maka Depok diproyeksikan tidak akan mengirim sampah keluar lingkup Rukun Warga (RW) atau Zero Waste 2 tahun mendatang.
Pemkot Depok memasang target tersebut agar kotanya bisa secara penuh bisa mengelola sampah di dalam kota tanpa mengandalkan tempat pembuangan akhir (TPA).
Baca Juga: Penyebab Kecelakaan Maut di Balikpapan, Truk Hantam Sejumlah Kendaraan yang Menewaskan 5 Orang
Wakil Wali Kota Depok, Imam Budi Hartono, juga mengatakan bahwa target mereka tahun ini adalah sebanyak mungkin membuat bank sampah di tingkat RW.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.com dari Antara, Walikota Budi menargetkan sebanyak 925 bank sampah di tingkat Rukun Warga (RW) terbentuk di tahun 2022.
"Saat ini terdapat 319 bank sampah yang sudah terbentuk.Target kita tahun ini bank sampah di Kota Depok di tiap RW harus sudah ada. Ke depan akan ada 925 bank sampah tingkat RW di Kota Depok," katanya.
Baca Juga: Ridwan Kamil Akui Siap Maju di Pilpres 2024, Iwan Fals Bangga: Gubernur Saya nih!
Artinya kota Depok masih menargetkan sekitar 600 bank sampah tambahan hingga akhir tahun ini.
Target bank sampah ini ditengarai oleh rencana penutupan TPA Cipayung yang selama ini jadi pusat pembuangan sampah kota Depok.
"Karena Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Cipayung mau ditutup, mau dibuang kemana sampahnya, kalau tidak kita olah, kalau tidak kita pilah. Sampah plastiknya bisa kita jual, organiknya kita olah jadi eco enzyme atau jadi maggot, semuanya jadi uang," jelasnya.
Ia berharap dengan hadirnya bank sampah dan edukasi pengelolaan sampah yang baik, bisa membuat kota Depok mandiri di bidang pengelolaan sampah.
Baca Juga: Jenguk Tukul Arwana dan Ungkap Kondisi Terkininya, Vega Darwanti: Punya Semangat yang Luar Biasa
Imam menyebut langkah utama untuk mencapai zero waste adalah dengan memilah sampah plastik untuk digunakan kembali.
Sedangkan untuk sampah organik, Pemkot Depok berencana menjadikannya pupuk atau diolah menjadi ulat maggot.
Selain tidak mengandalkan TPA nantinya diharapkan tiap RW bisa mengelola sampah bisa meraih hasil atas penjualan pupuk atau ulat maggot yang diprogramkan di tiap RW.
"Tujuan kami di tahun 2024 zero waste. Artinya tidak ada sampah lagi yang keluar, tetapi sudah dimanfaatkan di lingkup RW, baik sampah plastiknya maupun sampah organiknya. Sampah organik bisa dibuat pupuk atau dibuat ecoenzym," pungkasnya.***
