Risiko Penularan Nakes Tinggi, RSUI Gunakan Bilik untuk Pengambilan Sampel Swab

- 20 Mei 2020, 17:11 WIB
RUMAH Sakit Universitas Indonesia di Depok, Selasa 31 Juli 2018. RSUI merupakan ikhtiar UI memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengembangkan riset serta pendidikan mahasiswa kesehatan
RUMAH Sakit Universitas Indonesia di Depok, Selasa 31 Juli 2018. RSUI merupakan ikhtiar UI memberikan pelayanan kepada masyarakat dan mengembangkan riset serta pendidikan mahasiswa kesehatan /BAMBANG ARIFIANTO/PR

PIKIRAN RAKYAT - Uji swab merupakan metode yang digunakan untuk mendeteksi Virus Corona dengan menggunakan metode Polymerase Chain Reaction (PCR).

Rumah Sakit Universitas Indonesia (RSUI) saat ini melakukan inovasi bilik uji swab untuk melindungi tenaga medis yang sangat berpotensi tertular saat melakukan pengambilan sampel lendir dari saluran pernapasan, yaitu hidung dan tenggorokan.

Sampel tersebut kemudian dibawa ke laboratorium dan diperiksa di bawah mikroskop untuk mendeteksi ada tidaknya DNA virus corona. 
 

Direktur Utama RSUI, dr Astuti Giantini mengatakan bilik swab diharapkan dapat menghemat penggunaan APD di rumah sakit karena para tenaga medis tersebut tidak perlu menggunakan alat pelindung diri yang lengkap.

Demikian disampaikan dr Astuti Giantini dalam pernyataan tertulisnya yang diterima Pikiranrakyat-depok.com, Rabu 20 Mei 2020.

"Manfaat lain dapat meningkatkan kapasitas diagnostik pemeriksaan Covid-19 sehingga semakin banyak sampel swab yang dapat diambil," kata dr Astuti Giantini.
 
Baca Juga: Mengira Dirinya Telah Sembuh, Ternyata Wanita Ini Dinyatakan Positif Virus Corona Sebanyak Tiga Kali

Dia mengatakan biasanya pemeriksaan swab PCR dilakukan untuk pasien ODP atau PDP rawat inap.

Maka adanya bilik swab ini RSUI juga dapat melakukan pengecekan swab PCR bagi ODP dan OTG pada rawat jalan sehingga adanya alat ini pemeriksaan untuk swab bisa ditingkatkan.

Pengembangan bilik swab COVID-19 ini didukung oleh hibah Program Pendanaan Perancangan dan Pengembangan Purwarupa (P5) khusus penanganan COVID-19 dari Direktorat Inovasi dan Sains Tekno Park (DISTP) Universitas Indonesia.
 
Baca Juga: Apoteker AS Laporkan Hasil Menjanjikan dari Uji Vaksin Virus Corona

Dalam proses pengembangan produk, purwarupa bilik swab mengacu pada standar keamanan laboratorium kementerian kesehatan yang mencakup tekanan udara, pengaturan aliran udara dan protap pemeriksaan COVID-19 di RSUI.

Bilik tersebut juga disesuaikan dengan kondisi iklim Indonesia yang panas dan lembab sehingga bilik swab ini dilengkapi dengan sambungan aliran udara yang memiliki filter dan bertekanan positif di dalamnya agar pemeriksa menjadi lebih nyaman dan terlindungi.

“Kami  berterima kasih kepada bidang ilmu multidisplin di UI yang telah bekerja sama dalam mengembangkan inovasi bilik swab ini dengan tetap memperhatikan keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bagi petugas medis dan pasien yang dites.” terang dr Astuti.
 
Baca Juga: Atasi Virus Corona di Harkitnas, Jokowi Luncurkan 55 Alat Canggih Buatan Anak Negeri

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran UI, dr Ari Fahrial Syam menyampaikan keberadaan bilik uji swab ini dirancang oleh kolaborasi lintas keilmuan di UI.

Bilik ini diklaim sangat penting dan bermanfaat untuk melindungi para tenaga medis dalam pemeriksaan swab COVID-19.

Dekan Fakultas Teknik UI, Hendri Dwi Saptioratri Budiono menyebut dalam proses pengembangan produk sudah dilakukan simulasi penggunaan bilik swab oleh dokter dan tenaga kesehatan agar proses pemeriksaan dapat berlangsung aman, nyaman, serta sesuai dengan kondisi tempat diletakkannya bilik swab (dalam ruangan atau luar.***

Editor: Billy Mulya Putra


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x