Depok Ungkap Penularan Transmisi Lokal Kasus COVID-19, 1 Pasien Positif Tularkan 5 sampai 7 Orang

- 27 Mei 2020, 16:10 WIB
POLISI memeriksa pengendara sepeda motor berpenumpang saat penerapan PSBB di perbatasan Jakarta-Depok, Jawa Barat, Rabu 15 April 2020.*
POLISI memeriksa pengendara sepeda motor berpenumpang saat penerapan PSBB di perbatasan Jakarta-Depok, Jawa Barat, Rabu 15 April 2020.* /ASPRILLA DWI ADHA/ANTARA/

Baca Juga: Dituding Langgar Aturan California, Elon Musk dan Grimes Sepakat Ganti Nama Anak Mereka 

Temuan ini bisa diketahui dari proses tracing di lingkungan keluarga, tempat kerja, dan sekolah.

"Intinya keluarga dan tempat dia beraktivitas seringnya di mana (di-tracing)," kata Novarita saat dikonfirmasi.

Menyoali transmisi lokal, Novarita menjelaskan penularan sudah bisa terjadi di lingkungan warga antarkelurahan ataupun kecamatan.

Awalnya klaster di Depok memang banyak berasal dari DKI Jakarta namun kali ini penyebaran kasus beradasarkan hasil tracing sudah menunjukkan transmisi lokal.

Perihal tingginya penularan berdasarkan jenis usia di Kota Depok, ditemukan usia produktif masih sangat tinggi terpapar pandemi virus corona.

Baca Juga: Ribuan Anggota Polres Metro Depok Ikuti Rapid Test, Petugas PSBB Diprioritaskan 

"Di Kota Depok kan sekarang sudah hampir kelurahan ada. Karena usia produktif itu sering bepergian berinteraksi dengan orang lain ditambah tidak menggunakan protokol kesehatan. Mobilitas tinggi lebih tinggi kenanya," ungkapnya.

Kendati begitu, Pemerintah Kota Depok masih sangat berhati-hati dalam membuka klaster penularan pandemi virus corona yang hingga Senin 25 Mei 2020 sudah menembus angka 514 orang.

Juru bicara bicara Gugus Tugas Percepatan Penanagan COVID-19, Dadang Wihana menyampaikan alasan untuk tidak membuka klaster penularan virus corona adalah untuk menjaga kondusivitas di lingkungan masyarakat.

Halaman:

Editor: M Bayu Pratama


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x