Network
PR DEPOK - Terkait beras bantuan sosial (bansos) dari pemerintah yang dikubur di kawasan Sukmajaya, Kota Depok, kini polisi mulai melakukan penyelidikan.
Kepolisian rencananya memanggil pihak JNE selaku perusahaan jasa pengiriman barang, untuk dimintai klarifikasi pada Senin 1 Agustus 2022.
Pihak kepolisian yang akan memanggil pihak JNE terkait kasus tersebut sebagaimana disampaikan oleh Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Pol Endra Zulpan, Senin 1 Agustus 2022.
Baca Juga: BSU 2022 akan Cair Awal Agustus? Cek Nama Penerima Bantuan Subsidi Gaji Lewat 2 Link Resmi Ini
"Hari ini baru akan kita klarifikasi resmi," ucap Endra Zulpan, dikutip PikiranRakyat-Depok.com dari PMJ News.
Dia pun mengatakan bahwa sebelumnya polisi telah memintai konfirmasi kepada pihak perusahaan JNE terkait temuan beras bansos tersebut.
"Dari konfirmasi di lapangan, pihak JNE telah mengakui yang nimbun memang JNE," ujar Endra Zulpan.
Baca Juga: Demi Selamatkan Uang Masyarakat, PayPal Dibuka Sementara oleh Kominfo, Catat Batas Waktunya
Selanjutnya, Polres Metro Depok juga telah berkoordinasi dengan Dinas Sosial (Dinsos) Kota Depok terkait temuan beras yang dikubur.
Hasil koordinasi, Dinsos Kota Depok menyatakan tidak pernah melakukan kerja sama dengan pihak JNE dalam penyaluran bansos tersebut.
"Hasil kordinasi, bahwa Dinsos Kota Depok tidak pernah menggunakan jasa JNE dalam pengiriman bahan sembako untuk wilayah Kota Depok," kata Endra Zulpan.
Baca Juga: Cara Akses Link prakerja.go.id untuk Gabung Kartu Prakerja Gelombang 39 Lewat HP
"Untuk pengiriman beras yang menggunakan jasa JNE adalah Kemensos RI kerja sama dengan BULOG," ungkapnya menambahkan.
Dikatakan Endra Zulpan, bahwa beras untuk bansos di dalam karung-karung itu dipendam dalam tanah milik warga setempat.
Awalnya, ditemukan oleh seorang warga bernama Rudi Samin, saat itu dirinya menggali tanah di lokasi yang merupakan bekas lahan parkir mobil JNE. ***
