Simak Gejala Leptospirosis, Penyakit Mematikan Jika Tak Ditangani dengan Tepat

- 27 Oktober 2022, 21:10 WIB
Ilustrasi bakteri.
Ilustrasi bakteri. /Pixabay/geralt/

PR DEPOK - Leptospirosis merupakan salah satu penyakit yang ditularkan melalui urin hewan yang terkontaminasi.

Salah satunya urin tikus, yang bisa saja menularkan bakteri genus, Leptospira pada kubangan air atau saat banjir.

Leptospirosis terjadi di seluruh dunia, tetapi paling sering terjadi di daerah beriklim sedang atau tropis, seperti Indonesia.

Baca Juga: Mengenal Leptospirosis, Penyakit saat Musim Hujan yang Jarang Diketahui

Saat ini Indonesia tengah memasuki musim hujan, sebaiknya Anda lebih berhati-hati dalam beraktivitas gunakan alas kaki untuk menghindari pemaparan bakteri dari kubangan air.

Gejala Leptospirosis

Pada manusia, Leptospirosis dapat menyebabkan berbagai gejala, termasuk:

  • Demam tinggi
  • Sakit kepala
  • Panas dingin
  • Nyeri otot
  • muntah
  • Penyakit kuning (kulit dan mata kuning)
  • mata merah
  • Sakit perut
  • Diare
  • Ruam

Baca Juga: Masuki Musim Hujan, Prof Zubairi Djoerban Ingatkan Bahaya Leptospirosis

Banyak dari gejala ini dapat disalahartikan sebagai penyakit lain.

Apabila dibiarkan Leptospirosis dan tak ditangani maka akan terjadi kerusakan ginjal, meningitis (radang selaput di sekitar otak dan sumsum tulang belakang), gagal hati, gangguan pernapasan, dan bahkan kematian

Selain itu, beberapa orang yang terinfeksi mungkin tidak menunjukkan gejala sama sekali.

Ada waktu sekira 2 hari sampai 4 minggu hingga orang yang terinfeksi merasakan gejala dari Leptospirosis .

Baca Juga: Awal Mula Pandemic Superbugs di India, Bakteri Luar Biasa Hebat yang Tidak Mempan Antibiotik

Leptospirosis biasanya dimulai dengan demam secara tiba-tiba dan gejala lainnya.

Penyakit Leptospirosis bisa terjadi dalam dua fase:

Fase pertama pasien akan merasakan demam, menggigil, sakit kepala, nyeri otot, muntah, atau diare, meski dalam beberapa waktu akan sembuh tetapi orang yang terinfeski akan menjadi sakit lagi.

Apabila fase kedua terjadi, itu bisa menjadi lebih parah, orang yang terinfeksi mungkin mengalami gagal ginjal atau hati atau meningitis.

Penyakit ini berlangsung dari beberapa hari sampai 3 minggu atau lebih. Tanpa pengobatan, pemulihan mungkin memakan waktu beberapa bulan.

Cara Pengobatan

Leptospirosis diobati dengan antibiotik, seperti doksisiklin atau penisilin, yang harus diberikan pada awal perjalanan penyakit.

Antibiotik intravena mungkin diperlukan untuk orang dengan gejala yang lebih parah. Orang dengan gejala sugestif leptospirosis harus menghubungi penyedia layanan kesehatan.***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah