10 Kosakata Bahasa Lokal Orang Depok Beserta Artinya

- 22 Desember 2022, 11:38 WIB
Ilustrasi, kosakata orang lokal Depok.
Ilustrasi, kosakata orang lokal Depok. /Pixabay/

PR DEPOK - Bahasa adalah salah satu cara berkomunikasi dan biasanya setiap daerah memiliki kosakatanya sendiri.

Seperti halnya di Depok, biasanya masyarakat lokalnya memiliki bahasanya sendiri.

Biasanya sehari-hari orang penduduk asli Depok berbahasa Betawi, tetapi memiliki kosakata yang cukup berbeda.

Disebut Betawi Ora, bahasa lokal Depok memang menyerap kosakata dari daerah lainnya, seperti Jawa dan Sunda.

Baca Juga: 15 Quotes atau Ucapan Hari Ibu dalam Bahasa Inggris, Cocok Diunggah di Medsos

Tanpa berlama-lama, berikut adalah kosakata warga lokal Depok yang biasanya digunakan dalam percakapan sehari-hari.

1. Ilok atau Ilokan

Ilok atau Ilokan memiliki arti masa atau masa iya. Biasanya digunakan dalam kalimat-kalimat yang mempertanyakan sesuatu.

Contoh: Ilokan anak wadon pulang malem (Masa anak perempuan pulang malam).

2. Ge atau Go

Jika dalam bahasa Sunda dikenal dengan kata 'oge', biasanya orang Depok hanya menggunakan kata 'ge' atau 'go' saja.

Baca Juga: Atapu Artinya Apa? Ini Makna Kata Gaul yang Sedang Viral di TikTok hingga Instagram

Sama seperti Sunda, ge atau go yang digunakan di Depok juga berartikan saja.

Contoh: Telor sekilo ge mahal banget (Telor sekilo aja mahal banget)

3. Anoan

Kata anoan biasanya digunakan saat seseorang merasa ragu atau sebagai kata ganti sebuah benda, yang biasanya dikenal dengan kata 'anu' dalam bahasa sehari-hari.

Contoh: 'Anoannya tolong dicuci dulu kotor' sambil menunjuk gelas (Anoannya (merujuk gelas kotor) tolong dicuci dulu)

Baca Juga: 3 Rekomendasi Makanan Murah dan Enak Sekitar UI Depok untuk Anak Kost

4. Menan atau Bodo Nanan

Kata menan atau bodo nanan mengartikan bodo amat. Penggunaan kata ini biasanya digunakan seseorang merespons dengan rasa cenderung acuh dan tidak peduli.

Contoh: situasinya saat seorang anak mengeluh kepada ibunya, "Menan, pan udah dibilang dia suka selingkuh" (Bodo amat kan udah dibilang dia suka selingkuh).

5. Ngapah

Ngapah biasanya digunakan dalam sebuah kalimat pertanyaan dan memiliki arti 'kenapa'.

Contoh: Ngapah dah dia molor mulu? (Kenapa sih dia tidur mulu?)

Baca Juga: Update Kasus Covid-19 di Depok 21 Desember 2022: Total Pasien Sembuh Tembus Angka 184.048

6. Kagak Danta

Kagak danta memiliki arti 'tidak jelas' atau 'enggak jelas'.

Contoh: Apaan dah lu? Kagak danta bet jadi orang (Apaan sih kamu? gak jelas banget jadi orang).

7. Ampyang

Kata ampyang memiliki arti BT atau sebal, atau kesal.

Contoh: Ampyang bet gue, tadi diturunin ojek di depan (BT banget saya, tadi diturunin ojek di depan).

Baca Juga: 5 Rekomendasi Tempat Kopi di Depok, Cocok Buat Nongkrong atau Bekerja

8. Angger

Mungkin orang Sunda sudah tidak asing dengan kata 'angger'. Sama seperti dalam bahasa sunda 'angger' mengartikan kebiasaan.

Contoh: Angger kamu mah ketinggal kunci motor (Kebiasaan kamu mah ketinggalan kunci motor)

9. Awang

Kata awang memiliki arti males, biasanya orang Depok memberikan respons dengan kata tersebut jika sedang tak ingin melakukan sesuatu.

Contoh: saat diminta untuk pergi ke warung untuk membeli sesuatu, "awang, ngantuk nih" (males, ngantuk nih).

10. Bagen

Bagen memiliki arti 'biar' atau 'biarkan'.

Contoh: "Bagenin bae!”(Biarin aja!) atau "Bagen bae, dibilangi susah" (Biarkan saja, dibilangin susah).***

Editor: Rahmi Nurfajriani


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah