Baca Juga: 4 Tempat Wisata Edukasi untuk Anak di Depok, Ramah di Kantong Orangtua
Menurut Roni, Tole bergabung dengan Peta tanpa izin dari orangtua. Namun, darah muda dan panggilan untuk berjuang membuatnya bergabung di kesatuan militer tersebut.
Dia mengumpulkan para pemuda yang rata-rata bermukim di kawasan Depok arah Citayam untuk ikut memanggul senjata, dikenal dengan sebutan Laskar 21.
Bermarkas di Jalan Raya Citayam, Tole Iskandar didaulat menjadi komanda para pejuang yang berjumlah 12 orang.
Tole memiliki pangkat sebagai Letnan, bersama dengan rekan perjuangannya, mereka berhasil melumpuhkan sebuah pesawat milik Belanda.
Baca Juga: Mengenal Ikon Kota Depok Belimbing Dewa, Termasuk Asal Muasalnya
Penembakan dilakukan oleh Tole dari markas Laskar 21 di kawasan Jalan Raya Citaram, Pancoran Mas. Kini, jejak rumah markas laskar para pemuda atau pejuang Depok juga telah lenyap.
Dilaporkan jika Tole Iskandar gugur di Sukabumi ia dikepung oleh pasukan Belanda, di Perbukitan Cikasintu.
Roni menuturkan, Tole tewas dihantam tembakan meriam tank yang telah mengincarnya.
Namun ada yang mengatakan jika Tole Iskandar gugur oleh sniper Belanda setelah mengamuk dan melakukan perlawanan terakhirnya.