PR DEPOK - Pemerintah Kota Depok melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian, dan Perikanan telah menemukan penyakit Lumpy Skin Disease (LSD) atau lato-lato pada sapi.
Dilansir PikiranRakyat-Depok.Com dari Antara, menurut Dede Zuraida, Kepala Bidang PKH Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (DKP3) temuan tersebut masih dalam tahap observasi dan belum diketahui jumlahnya karena masa inkubasinya yang lama.
"Belum diketahui jumlahnya karena penemuan tersebut masih diamati dan waktu inkubasinya panjang," ungkapnya.
Dede menambahkan bahwa penanganan dan pencegahan penyakit LSD pada sapi perlu dilakukan melalui vaksinasi yang spesifik. Ia menjelaskan saat ini belum ada pengobatan khusus untuk LSD. Pengobatan saat ini hanya bertujuan meredakan gejala dan meningkatkan kondisi sapi yang terinfeksi, tanpa menyembuhkan penyakitnya.
Dede Zuraida juga menekankan perlunya meningkatkan kewaspadaan terhadap LSD melalui penguatan sistem surveilans untuk mendeteksi penyakit secara dini. Pengawasan terhadap pergerakan hewan juga perlu diperketat, serta dilakukan pengujian dan diagnosis penyakit LSD.
"Selanjutnya, pengawasan akan ditingkatkan terhadap pergerakan hewan, intensitas pengujian serta diagnosis penyakit tersebut," katanya.
Penyakit LSD disebabkan oleh virus dari keluarga Poxviridae yang menyebar melalui gigitan serangga seperti nyamuk dan lalat. Sapi yang terinfeksi akan memiliki benjolan seperti lato-lato yang bernanah di seluruh tubuhnya.