Network
PR DEPOK - Kota Depok, yang terletak di Provinsi Jawa Barat, Indonesia, saat ini tengah menjadi perhatian serius terkait isu kualitas udara. Berdasarkan data dari situs IQAir,
pada tanggal 12 Agustus 2023 pukul 07.00 waktu setempat, indeks Kualitas Udara (AQI)
Depok mencapai angka 164.
Hal itu menandakan tingkat kualitas udara yang tidak sehat. Namun, di balik angka ini, terdapat makna mendalam, dan bagaimana masyarakat dapat turut berperan meningkatkan kualitas udara yang lebih segar di kota ini?
Salah satu faktor yang paling memengaruhi buruknya kualitas udara Depok
adalah partikel PM2.5, dengan konsentrasi mencapai 60.2 µg/m³ (mikrogram per
meter kubik). Meskipun mayoritas warga Depok tidak merasakan dampak langsung,
kelompok rentan seperti lansia, bayi, anak-anak, dan individu dengan penyakit
kronis, mungkin mengalami efek kesehatan tertentu.
Baca Juga: Mantul! Ini 7 Warung Bakso Terfavorit di Sukoharjo, Catat Alamatnya di Sini
Fakta bahwa konsentrasi PM2.5 di Depok melampaui 3.9 kali lipat dari
pedoman tahunan kualitas udara yang ditetapkan oleh Organisasi Kesehatan Dunia
(WHO), menekankan pentingnya peningkatan kesadaran dan partisipasi aktif
masyarakat untuk menghadapi persoalan ini.
Partikel PM2.5 adalah partikel udara yang sangat kecil dengan diameter sekitar 2.5 mikron, mampu meresap ke dalam sistem pernapasan manusia dengan mudah. Sumbernya bervariasi, mulai dari asap kendaraan hingga pembakaran sampah, dan aktivitas industri.
Meskipun langkah-langkah telah diambil oleh pemerintah, termasuk penerapan
kebijakan nomor plat ganjil-genap di Jakarta dan promosi transportasi umum
ramah lingkungan, kualitas udara di Depok masih belum sepenuhnya membaik. Peran
serta masyarakat sangatlah penting dalam menciptakan perubahan yang berarti.
Baca Juga: Siapa Saja Penerima Bansos PKH Tahap 3 2023? Simak Kategori dan Cara Melakukan Pengecekan
Sejumlah langkah yang dapat diambil oleh warga untuk membantu memperbaiki
kualitas udara di Depok meliputi:
