Tolak Masuk Struktur Pengurus MUI, Din Syamsuddin: Ada yang Berkeinginan Kuat Menduduki Jabatannya

29 November 2020, 08:49 WIB
Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin. /Instagram @m_syamsuddin

PR DEPOK - Mantan Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia, Din Syamsuddin membantah dugaan didepak dari struktur kepengurusan Majelis Ulama Indonesia (MUI).

Din Syamsuddin menegaskan bahwa dirinya bukan didepak, tapi memang menolak masuk struktur pengurus lantaran ingin memberikan kesempatan kepada pihak lain yang ia dengar ingin menjabat di posisi yang ia tempati sebelumnya.

"Saya tidak masuk dalam kepengurusan baru MUI adalah karena saya tidak bersedia," kata Din kepada wartawan di Jakarta, seperti dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari Antara.

Baca Juga: Akademisi Hukum Nilai TNI Tak Bisa Selesaikan Masalah Terorisme Sendirian, Sebut HAM Bisa Terancam

Ia memutuskan tidak menghadiri dan turut serta dalam Munas MUI karena berharap terjadinya regenerasi dan berprasangka baik bagi mereka yang berkeinginan kuat menjabat posisi tertentu.

"Saya mendengar dan mengetahui ada pihak yang ingin menjadi Ketua Wantim MUI dan pengurus MUI. Saya berbaik sangka mereka ingin berkhidmat di MUI, maka sebaiknya diberi kesempatan. Biarlah umat yang menilai dan Allah SWT yang mengganjari," katanya.

Mantan Ketua Umum MUI itu mengatakan bahwa seandainya tim formatur memasukkan namanya dalam struktur ia mengaku tidak akan bersedia. 

Baca Juga: Pelihara Laba-laba dengan Ukuran Kaki 30 cm, Pria ini Sebut Telah Lihat Pemburu Raksasa

Sebelum Munas MUI, dia sudah sampaikan di dalam Rapat Pleno terakhir Dewan Pertimbangan MUI pada 18 November 2020 bahwa ingin berhenti dari aktivitas MUI.

Mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah itu menyatakan sudah terlalu lama menjadi pengurus MUI yaitu sekitar 25 tahun baik menjadi sekretaris, sekretaris umum, wakil ketua umum, ketua umum dan ketua dewan pertimbangan MUI.

"Dalam kaitan ini saya meminta maaf kepada segenap anggota Wantim MUI yang mendukung agar saya tetap memimpin Wantim MUI," ujarnya.

Baca Juga: Kutuk Aksi Teror Gereja dan Jemaat di Sulteng, PSI: Tindakan Biadab dan Tidak Berperikemanusiaan

Din mengatakan bagi pejuang islam tidak terbatas bergerak di MUI saja tetapi bisa berperan di mana saja.

"Jadi tidak masuk dalam kepengurusan suatu organisasi jangan dianggap sebagai masalah besar, begitu pula masuk dalam kepengurusan bukanlah hal istimewa," katanya.

Seperti diketahui, berdasarkan hasil Munas X MUI 2020 Ketua Dewan Pertimbangan sekarang dijabat oleh Ma’ruf Amin yang sebelumnya menjabat sebagai Ketua MUI. 

Baca Juga: KKP Minta Lulusan Sekolah Perikanan Mampu Ciptakan Lapangan Kerja

Dalam Munas tersebut juga menetapkan Miftachul Akhyar, menjadi Ketua MUI periode 2020-2025 menggantikan Ma’ruf Amin yang saat ini menjabat sebagai Wakil Presiden RI.

Sementara Dr Amirsyah ditetapkan sebagai Sekretaris Jenderal menggantikan Buya Anwar Abbas.***

Editor: Ahlaqul Karima Yawan

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler