Digembar-gemborkan di Awal November 2020, Presiden Jokowi Minta Kepastian Vakinasi Covid-19

30 November 2020, 13:24 WIB
Ilustrasi vaksin Sinovac yang digembar-gemborkan pemerintah sebelumnya akan digunakan pada November hingga akhirnya dibatalkan /PMJ News

PR DEPOK - Covid-19 atau virus corona hingga saat ini masih melanda sebagian wilayah dunia termasuk Indonesia.

Covid-19 merupakan salah satu virus yang dapat menular lewat udara.

Sejak pertama kali ditemukan di Kota Wuhan, Tiongkok pada akhir Desember 2019 silam, jumlah kasus positif Covid-19 di dunia terus mengalami peningkatan.

Baca Juga: Covid-19 Kian Memburuk, Presiden Jokowi Soroti Dua Provinsi di Indonesia

Hingga saat ini sejumlah ilmuwan dunia terus berjibaku untuk menemukan vaksin Covid-19.

Indonesia sendiri telah melakukan kerja sama dengan sejumlah negara terkait pengadaan vaksin.

Sebelumnya, melalui keterangan resmi Menko Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Panjaitan, Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto, dan Direktur Utama Bio Farma Honesti Basyir, vaksinasi Covid-19 siap dilakukan pada awal November 2020 ini.

Baca Juga: Usai Dinyatakan Positif Terpapar Virus Corona, Ketum PBNU Tegaskan Covid-19 Bukan Aib

Dalam rencana tersebut, setidaknya akan terdapat 6,5 juta dosis vaksin yang siap disuntikkan pada awal November 2020.

Namun, masyarakat Indonesia kembali harus menelan pil pahit atas janji-janji terkait penyuntikan vaksin Covid-19.

Menteri Koordinator (Menko) Bidang Perekonomian sekaligus Ketua Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN) Airlangga Hartarto menyatakan bahwa tidak akan ada penyuntikan vaksin Covid-19 pada November 2020.

Baca Juga: Lakukan Penutupan Demi Keselamatan, KAI Catat Terdapat 252 Perlintasan Kereta Api Liar di Sumut

Menanggapi hal tersebut Presiden Joko Widodo (Jokowi) kembali meminta kepastian soal kapan dimulainya vaksinasi.

Hal tersebut disampaikan saat rapat terbatas (ratas) laporan Komite Penanganan Covid-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional.

"Saya juga minta kepastian vaksin dan mulainya vaksinasi," kata Jokowi dalam Ratas yang disiarkan kanal YouTube Setpres sebagaimana dikutip oleh pikiranrakyat-depok.com.

Baca Juga: Bima Arya Disebut Intervensi Penanganan Medis HRS, Fadli Zon: Mungkin Sedang Cari Perhatian Politik

Pada kesempatan tersebut, Jokowi juga meminta kepada Mendagri untuk mengingatkan kepala daerah agar memberikan perhatian terhadap pengendalian Covid-19 dan melindungi keselamatan warganya.

"Saya minta Menteri Dalam Negeri mengingatkan kepada gubernur, bupati, wali kota untuk betul-betul memegang penuh kendali di wilayah masing-masing yang berkaitan dengan Covid-19," ucapnya.

Diberitakan sebelumnya, Jokowi mengungkapkan angka kasus aktif nasional pada pekan ini menyentuh angka 13,41 persen.

Baca Juga: Soal Demo Mahasiswa Tuntut Tangkap Anies Baswedan, Refly Harun: Bisa Jadi Target Politik 2024

Walaupun masih di bawah angka kasus aktif dunia, hal ini harus diwaspadai.

"Hati-hati ini lebih tinggi dari rata-rata Minggu yang lalu. Minggu yang lalu masih 12,78 (persen) sekarang 13,41 persen," tutur Jokowi.***

Editor: Billy Mulya Putra

Sumber: YouTube Sekertariat Presiden

Tags

Terkini

Terpopuler