PR DEPOK - Berdasarkan hasil quick count dari lembaga Charta Politika menunjukkan bahwa pasangan calon (paslon) nomor urut satu Eri Cahyadi dan Armuji mengungguli lawannya di Pilkada Surabaya.
Diketahui bahwa pasangan Eri Cahyadi dan Armuji memperoleh total suara sebanyak 56,3 persen. Sedangkan untuk lawannya Machfud dan Mujiaman meraup sebanyak 43,64 persen.
Raihan quick count kedua paslon tersebut didapatkan dari total suara masuk berjumlah 96,3 persen.
Baca Juga: Soal Habib Rizieq Penuhi Panggilan Polisi, Teddy Gusnadi: HRS Datang Bukan karena Kesadaran, Tapi...
Ketika melihat raihan tersebut, Eri Cahyadi dan Armuji justru mengucapkan Innalillahi. Pasalnya, Eri Cahyadi selaku Calon Wali Kota Surabaya (Cawalkot) mengaku kaget.
Adapun alasan dirinya kaget, lantaran ia akan mengemban amanah-amanah dari sejumlah masyarakat Surabaya yang turut memilihnya di Pilkada Surabaya.
Hal tersebut diungkapkan Eri Cahyadi saat menjadi narasumber dalam program Mata Najwa, Rabu 9 Desember 2020 lalu.
"Lihat hasil quick count-nya awal, saya langsung ucapkan innalillahi wa inna ilaihi raji'un, karena sudah mendapatkan amanah, dan buat saya amanah itu berat, seorang pemimpin harus adil," ujarnya, dikutip Pikiranrakyat-Depok.com dari YouTube Najwa Shihab.
Baca Juga: Habib Rizieq Ditahan Usai Diperiksa, Kuasa Hukum: Beliau Seorang Pejuang, Siap Segala Kemungkinan
Lebih lanjut, Eri mengaku takut apabila nantinya dia tidak bisa menyuarakan amanah-amanah dari masyarakat serta berlaku adil kepada masyarakat.
"Saya sampai mengeluarkan air mata, karena takut betul ketika tidak bisa adil dengan rakyat Surabaya nanti," ucap dia menambahkan.
Tak lupa, Eri mengucapkan rasa terima kasihnya kepada sosok Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini.
Pasalnya, kata dia, Risma yang dianggap sebagai sosok mentor telah membantu banyak dirinya dengan Armuji agar dicalonkan PDI Perjuangan di Pilkada Surabaya.
Baca Juga: Setuju dengan Jusuf Kalla, Musni Umar: Habib Rizieq Bukan Penentu Pilpres 2024, Tapi Partai Politik
"Ini kemenangan untuk Risma dan Eri, saya punya dua ibu selain ibu kandung saya, ibu ideologi saya itu adalah ibu Risma," katanya.
Dalam kesempatan itu, Eri pun membagikan kenangannya mendapatkan bimbingan Risma saat masih menjadi seorang PNS.
"Saya masuk PNS tahun 2001, masuk pertama kali sampai saya selalu dibimbing beliau, bahkan saya masih ingat tahun 2001-2005, saya menjadi anak buah beliau langsung," katanya.***